Berjalan menikmati bunga ume pada awal musim semi memang bisa membuat perasaan gembira. Saya yakin bau harum samar-samar terbawa angin yang berembus, dapat merangsang otak kanan untuk menghasilkan karya sastra apik, baik zaman dahulu maupun sekarang.
Terkadang saya juga menulis beberapa baris puisi, sambil duduk di taman setelah menikmati bunga ume. Anda tentu tidak bisa menikmati karya puisi itu karena saya kurang pede untuk menuliskannya pada ruang publik, dan lebih suka menyimpan coretan puisi dalam buku kecil untuk catatan dan kepuasan pribadi. Mungkin nanti setelah minum ume-shu, saya ada keberanian untuk menuliskannya disini.
Oh ya, ume-shu adalah minuman beralkohol yang dibuat dari buah ume. Minuman ini rasanya manis dan sedikit asam. Kandungan alkoholnya, setara dengan wine maupun nihon-shu (orang luar Jepang biasa menyebutnya o-sake), yaitu sekitar 8 sampai 15 persen.
Berbeda dengan sakura, berjalan menikmati ume merupakan hal mudah dan relatif aman dilakukan, karena tidak begitu banyak orang yang melakukan hal sama. Sehingga pada masa pandemi seperti sekarang ini, kita tidak perlu khawatir kerumunan orang di tempat-tempat bunga ume mekar.
Meskipun pada masa sulit seperti saat ini, mari kita semua berjalan tegap dan riang dengan penuh harapan. Seperti ume yang sudah mengantarkan musim semi, memberikan kegembiraan dan menumbuhkan harapan pada kita semua.
Selamat berakhir pekan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H