Mohon tunggu...
Lupin TheThird
Lupin TheThird Mohon Tunggu... Seniman - ヘタレエンジニア

A Masterless Samurai -- The origin of Amakusa Shiro (https://www.kompasiana.com/dancingsushi)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Tentang Bunga Ume, Sastra, dan Harapan

13 Maret 2021   12:03 Diperbarui: 13 Maret 2021   21:09 1099
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berjalan menikmati bunga ume pada awal musim semi memang bisa membuat perasaan gembira. Saya yakin bau harum samar-samar terbawa angin yang berembus, dapat merangsang otak kanan untuk menghasilkan karya sastra apik, baik zaman dahulu maupun sekarang. 

Terkadang saya juga menulis beberapa baris puisi, sambil duduk di taman setelah menikmati bunga ume. Anda tentu tidak bisa menikmati karya puisi itu karena saya kurang pede untuk menuliskannya pada ruang publik, dan lebih suka menyimpan coretan puisi dalam buku kecil untuk catatan dan kepuasan pribadi. Mungkin nanti setelah minum ume-shu, saya ada keberanian untuk menuliskannya disini.

Oh ya, ume-shu adalah minuman beralkohol yang dibuat dari buah ume. Minuman ini rasanya manis dan sedikit asam. Kandungan alkoholnya, setara dengan wine maupun nihon-shu (orang luar Jepang biasa menyebutnya o-sake), yaitu sekitar 8 sampai 15 persen.

Berbeda dengan sakura, berjalan menikmati ume merupakan hal mudah dan relatif aman dilakukan, karena tidak begitu banyak orang yang melakukan hal sama. Sehingga pada masa pandemi seperti sekarang ini, kita tidak perlu khawatir kerumunan orang di tempat-tempat bunga ume mekar.

Ume dan Pesawat Terbang (dokpri)
Ume dan Pesawat Terbang (dokpri)
Ume memang kalah tenar dibandingkan sakura. Namun saya berharap agar ume yang hadir pada musim semi tahun ini, bisa mengantar dan memberikan harapan lebih baik kepada kita semua. Karena tanpa harapan, maka hidup kita akan terasa kering dan hampa, seperti berjalan di gurun yang tidak berujung.

Meskipun pada masa sulit seperti saat ini, mari kita semua berjalan tegap dan riang dengan penuh harapan. Seperti ume yang sudah mengantarkan musim semi, memberikan kegembiraan dan menumbuhkan harapan pada kita semua.

Selamat berakhir pekan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun