Mohon tunggu...
Lupin TheThird
Lupin TheThird Mohon Tunggu... Seniman - ヘタレエンジニア

A Masterless Samurai -- The origin of Amakusa Shiro (https://www.kompasiana.com/dancingsushi)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Tentang Bunga Ume, Sastra, dan Harapan

13 Maret 2021   12:03 Diperbarui: 13 Maret 2021   21:09 1099
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ume dan rambu jalan (dokpri)

Ume dan burung Mejiro (dokpri)
Ume dan burung Mejiro (dokpri)
Kalau Anda penasaran bagaimana bunyi puisi yang diambil sebagai dasar penamaan gengou, sila baca kembali puisi diawal diawal tulisan yang sudah saya terjemahkan bebas.

Seperti sudah saya tulis, sebelum era Edo bunga ume lebih terkenal dibanding sakura. Bakan banyak karya sastra klasik Jepang memuat tulisan yang berhubungan dengan ume.

Contohnya pada karya sastra klasik "Makura-no-soushi" karya Seisho Nagon. Ada juga cerita "Genji Monogatari", yang  ditulis oleh Murasaki Shikibu.

Ume dan rambu jalan (dokpri)
Ume dan rambu jalan (dokpri)
Selain banyak diambil sebagai tema untuk karya sastra klasik, ume digemari karena bunganya merupakan lambang keberuntungan. 

Semerbak bau bunga ume bertebaran saat angin berembus pada bunga, merupakan lambang kemuliaan. Kemudian kekuatan dan energi kehidupan dipancarkan oleh ume untuk berbunga saat awal musim semi yang masih dingin, melambangkan juga umur panjang.

Di samping mengantarkan musim semi, sejak zaman dahulu sampai sekarang pun, bunga ume bisa menjadi inspirasi untuk membuat karya sastra seperti puisi. 

Kita semua tahu bahwa Jepang merupakan salah satu negara maju di dunia. Namun kita juga tahu bahwa orang Jepang memegang tradisi lama, dan masih melakukannya saat ini, bahkan melestarikan budaya mereka secara turun-temurun.

Budaya dan seni merupakan dua hal yang berhubungan erat. Seni, tentu membuat orang menjadi lebih fleksibel. Dengan menjaga tradisi dan budaya, secara tidak langsung menjadikan orang suka akan seni. Dengan kesukaan orang Jepang terhadap seni, maka ini bisa menjelaskan bahwa orang Jepang sebenarnya tidak "kaku" seperti terlihat dari luarnya saja. 

Bunga ume (dokpri)
Bunga ume (dokpri)
Saya sudah banyak menulis bahwa orang Jepang selain gemar seni, juga humoris.

Untuk memberikan satu contoh bahwa orang Jepang gemar seni terutama sastra, pada edisi hari Sabtu koran Nikkei, ada satu halaman penuh yang menampung puisi hasil karya pembaca. 

Orang dari seluruh pelosok Jepang mengirimkan puisinya untuk diseleksi, kemudian dimuat. Saat awal musim semi seperti sekarang ini, saya bisa dengan mudah menemukan satu atau dua puisi yang mengambil ume sebagai tema.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun