Karena memang lokasinya berada di kaki gunung, sehingga agak jauh dari pemukiman penduduk dan keramaian. Lokasi kuil juga berbatasan dengan Sungai Echigawa di sebelah timur.
Cuaca hari itu kurang bersahabat karena agak gerimis. Akan tetapi, saya lebih suka suasana seperti ini karena langit berawan bisa menambah suasana romantis.Â
Apalagi awan bisa berfungsi sebagai lapisan yang bisa menurunkan kekuatan cahaya matahari, sehingga warna-warni daun menjadi lebih mencolok.
Sambil berjalan melihat pohon kaede yang berwarna-warni, saya juga membayangkan bagaimana di tempat seperti ini, awalnya ada sekitar 2000 orang calon biksu yang belajar dan tinggal di area kuil.Â
Kemungkinan besar, kompleks kuil waktu pertama kali berdiri, areanya lebih luas dari sekarang. Namun yang pasti, tempat ini memang cocok untuk berdoa dan bersemadi.Â
Tidak heran jika biksu terkenal pada zamannya seperti Ousen Keisan, bahkan Isshi Bunshu pun pernah tinggal di sini.
Pesona musim gugur di Kuil Eigenji itulah yang bisa membuat saya tahan berlama-lama untuk menikmati keindahan warna-warni daun.
Saya berkeliling dan menikmati suasana kuil sekitar dua jam. Cukup lama juga ya.
Padahal jika Anda mau berjalan saja tanpa mengambil foto, karena area kuil tidak luas, maka waktu 30 menit sudah cukup untuk melihat semua bangunan dan pemandangan di Kuil Eigenji.