Saya kemudian tak perlu berpikir lama untuk membeli es krim dan memakannya sambil berjalan. Soalnya kapan lagi saya dapat melakukan sesuatu yang tidak mungkin bisa dilakukan oleh orang yang hidup pada zaman keemasan Kastel Inuyama, yaitu berjalan di jouka-machi sambil makan es krim!
Melihat dan mengamati bentuk bangunan lama, namun saat ini mempunyai fungsi yang berbeda dari zamannya (misalnya warung penjual es krim tadi) merupakan suatu keasyikan tersendiri yang tidak mungkin Anda dapatkan di kota-kota besar.
Mungkin ini juga yang menyebabkan saya lebih suka jalan-jalan di pelosok, daripada berkeliling di kota besar.
Ketika berkeliling jouka-machi, Anda sudah bisa melihat penampakan Kastel Inuyama yang bercat putih dari kejauhan. Oleh karena itu, kastel ini mempunyai nama lain yaitu hakutei-jou, atau Kastel Putih. Meskipun, kastel-kastel lain di Jepang kebanyakan juga berwarna putih.
Sebenarnya, bangunan Kastel Inuyama tidaklah sebesar kastel-kastel lain seperti Kastel Osaka dan Kastel Nagoya.Â
Namun, bangunan utama tenshukaku yang masih berbentuk asli dari zaman dibangun dan merupakan yang tertua, merupakan nilai lebih Kastel Inuyama yang tidak dimiliki oleh kastel lain manapun di Jepang.
Ketika masuk dan berkeliling di dalam kastel, kita bisa merasakan nuansa tersendiri. Apalagi tidak begitu banyak orang yang datang saat saya berada di sana.
Angin yang berembus dan masuk dari jendela kastel, seakan ingin membisikkan cerita tentang kemegahan kastel, maupun perjuangannya ketika musuh datang menyerbu dan mencoba merenggut kastel dari pemiliknya.
Anda bahkan bisa mendengarkan bunyi derit lantai, maupun tangga untuk naik ke tingkat yang lebih atas dari bangunan yang terbuat dari kayu.Â
Ini merupakan pengalaman yang langka. Terutama bagi kita yang hidup di zaman serba modern, dan saat ini hidup dalam "kurungan" beton dan dikelilingi oleh "hutan" beton.