Mohon tunggu...
Lupin TheThird
Lupin TheThird Mohon Tunggu... Seniman - ヘタレエンジニア

A Masterless Samurai -- The origin of Amakusa Shiro (https://www.kompasiana.com/dancingsushi)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Paskah 2020 yang Istimewa dan Titik Nol

12 April 2020   07:00 Diperbarui: 12 April 2020   08:26 3036
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gereja Katedral Hati Kudus Yokohama (dokpri)

Kita percaya bahwa dengan kebangkitan Kristus yang kita rayakan pada ekaristi hari ini, maka hanya ada satu jalan bagi kita untuk beranjak dari titik nol. 

Yaitu jalan terang dari Kristus, yang akan menuntun kita semua bergerak ke arah positif.

Jalan terang itu bisa membuat kita yakin bahwa kekhawatiran bisa dikalahkan. Dan pada akhirnya, jalan terang itu bisa membawa kita semua kepada kemenangan melawan pandemi COVID-19.

Mungkin ada beberapa orang sadar bahwa akibat keadaan yang terjadi saat ini, membuat orang tidak bisa melihat sesuatu walaupun mudah terlihat. Misalnya saja, abai keadaan saudara-saudara kita yang sedang kesusahan.

Sehingga, bukan hanya tangan kita yang harus dicuci bersih. Dengan keberadaan kita pada titik nol saat ini, sekaligus juga merupakan momen yang tepat bagi kita semua untuk mencuci bersih hati dan pikiran. 

Harapannya agar kita bisa menjadi lebih peka terhadap keadaan orang-orang di sekeliling. Menjadikan mata hati kita melihat, terutama kita menjadi sadar bahwa banyak yang membutuhkan uluran tangan saat ini. 

Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.

Selain kita tidak bisa melihat apa yang sebenarnya kita lihat, keadaan saat ini sebaliknya juga menjadikan kita dapat melihat apa yang selama ini tidak kelihatan.

Misalnya saja, bagi orang yang sebagian besar waktunya dihabiskan di luar rumah (karena beragam alasan), dengan selalu berada di rumah saat ini, maka kita bisa tahu bagaimana kesibukan suami, istri, orang tua, anak-anak, maupun anggota keluarga lain di rumah sehari-hari.

Dengan begitu maka diharapkan kerja sama, saling mengasihi dan menghormati, kerukunan dan persatuan antar anggota keluarga bisa lebih ditingkatkan.

Saat ini, selain memakai masker jadi yang umum dijual maupun masker dari bahan kain, kita juga perlu memakai masker rohani roh kudus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun