Mohon tunggu...
Lupin TheThird
Lupin TheThird Mohon Tunggu... Seniman - ヘタレエンジニア

A Masterless Samurai -- The origin of Amakusa Shiro (https://www.kompasiana.com/dancingsushi)

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Jalan-jalan ke Jimbocho, Pusat Buku Vintage Terbesar di Dunia

4 November 2019   11:01 Diperbarui: 4 November 2019   14:09 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku yang dicetak pada era Meiji yang saya beli di Festival (dokumentasi pribadi)

Misalnya kalau kita mau membeli buku tentang seni lukis Jepang maupun benda-benda seni Jepang zaman dahulu, kita bisa ke toko buku Sawaguchi, Isshindou, maupun Kagerou Bunko. 

Kalau kita mau membeli buku tentang sastra, maka Keyaki-shoten, Tamura-shoten, juga Yagi-shoten adalah tempatnya.

Jika kita mencari buku yang berhubungan dengan sejarah, maka kita bisa ke toko buku Gomandou, Yamamoto-shoten, atau Toujou-shoten.

Begitu juga jika kita ingin membeli buku yang berhubungan dengan sub-culture seperti manga, buku tentang ilmu sosial kemasyarakatan, tentang ilmu pengetahuan (teknik), tentang hobi, hukum, filsafat maupun agama, olah raga dan lainnya, maka kita bisa mengunjungi beberapa toko buku lain di area Jimbocho.

Seperti sudah saya tulis di awal, ada kurang lebih seratus toko buku di area Jimbocho. Sehingga, saya yakin jenis buku apa pun yang Anda cari, pasti tersedia asalkan Anda punya cukup waktu (dan cukup tenaga tentunya) untuk melihat-lihat koleksi buku di toko-toko yang membuka usaha disana.

Suasana sudut jalan di Festival Buku Vintage Kanda di area Jimbocho (dokumentasi pribadi)
Suasana sudut jalan di Festival Buku Vintage Kanda di area Jimbocho (dokumentasi pribadi)
Keunikan dari Jimbocho bukan hanya dalam jumlah toko buku, maupun ragam dari jenis buku yang dijual saja. 

Segala hal yang berhubungan dengan buku, seperti penerbit, percetakan, dan profesional yang ahli dalam penerbitan buku juga bisa anda temukan di sana. 

Saya ingin sedikit kilas balik sejarah lagi, untuk memberikan penjelasan kenapa penerbit, dan segala hal yang berhubungan dengan buku, bisa kita temukan di Jimbocho.

Misalnya saja Sanseido, di mana saat ini kita kenal mereka sebagai penerbit yang membuat buku-buku kamus. Lalu ada juga Iwanami-shoten, yang sekarang banyak menerbitkan buku terpisah (tidak merupakan kumpulan atau seri) dengan berbagai macam topik (dalam bahasa Jepang disebut tanko-bon). 

Sanseido dan Iwanami-shoten awalnya juga merupakan toko buku penjual buku-buku vintage. Kemudian seiring dengan perkembangan zaman, mereka merubah/menambah usaha bisnisnya (sesuai kebutuhan), sehingga kita mengenal mereka sebagai penerbit sekarang.

Ekosistem yang tersedia di Jimbocho juga mempunyai andil penting sebagai magnet untuk menarik segala sesuatu yang berhubungan dengan buku, berkumpul dan berkembang di daerah tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun