Layanan dengan basis XaaS ini, tidak memerlukan pengguna untuk membeli alat/bendanya, seperti kita tidak perlu membeli mobil pada MaaS, maupun software pada SaaS. Untuk memanfaatkan jasa layanan dengan basis XaaS, kita cukup berlangganan saja. Sehingga teknologi 5G akan merubah sebagian besar jenis layanan, dari keharusan membeli (alat/benda/software), menjadi subscription service (dengan cara berlangganan)
Penutup
Itulah sebagian dari "Digital Transformation" akibat dari penggunaan teknologi 5G. Lalu, apakah Indonesia bisa mengalami hal yang serupa?
Saya sudah pernah menuliskan tentang apakah teknologi 5G perlu kita manfaatkan, disini. Bisa atau tidak kita mengalaminya, tergantung dari kemauan kita semua. Tentunya saya berharap agar kita tidak terus jadi penonton saja. Kita juga harus bisa menjadi pemain dalam bidang teknologi, terutama teknologi 5G. Bukankah begitu harapan kita semua, pembaca yang budiman?
Semoga saja, pemerintah (terutama menteri yang terpilih dan berhubungan dengan teknologi ini nanti) bisa mengambil keputusan yang cepat dan tepat. Sehingga, kita bisa menjadi pemain dan tidak ketinggalan kereta dalam memanfaatkan teknologi 5G.
Selamat berakhir pekan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H