Mohon tunggu...
Lupin TheThird
Lupin TheThird Mohon Tunggu... Seniman - ヘタレエンジニア

A Masterless Samurai -- The origin of Amakusa Shiro (https://www.kompasiana.com/dancingsushi)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Teknologi 5G dan "Digital Transformation"

10 Agustus 2019   05:30 Diperbarui: 10 Agustus 2019   05:43 824
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber : nelco.com)

Namun, dengan semakin berkembangnya teknologi misalnya xR (Virtual/Augmented/Mix Reality), maka interaksi user menjadi semakin bervariasi dan kompleks (bukan hanya klik saja). Misalnya jika user menggunakan headset xR, maka dia bisa berinteraksi dengan memegang atau memainkan benda yang ditampilkan secara 3D disana. Sehingga data yang di-upload sebagai hasil interaksi tersebut akan semakin besar. 

Teknologi 5G tentu bisa dengan mudah mengakomodasi kebutuhan tersebut. Dengan semakin besar kapasitas upload, maka user bisa lebih nyaman untuk melakukan interaksi yang lebih kompleks . Sehingga hasilnya, user experience pun menjadi lebih bervariasi dan meningkat ke arah yang lebih baik.

Digital Gap
Provider telekomunikasi tentunya harus punya perhitungan sebelum memutuskan untuk membangun jaringan telekomunikasinya di suatu daerah tertentu. Tidak terkecuali bagi teknologi 5G.

Sampai dengan teknologi 4G, kota besar dengan kepadatan penduduk tinggi akan sangat menarik bagi provider telekomunikasi untuk membangun jaringannya. Dengan perhitungan, bahwa kemungkinan pendapatan akan bertambah karena banyak orang yang akan menggunakan layanan. Dengan kata lain, pola perluasan jaringan oleh provider telekomunikasi adalah untuk kepentingan cakupan populasi.

Walaupun teknologi 5G mempunyai beberapa keunggulan, namun untuk implementasinya, frekuensi yang digunakan untuk pertukaran data antara gawai dan Base Station lebih tinggi (sekitar 3.7 GHz sampai 28 GHz) bila dibandingkan dengan teknologi sebelumnya (sekitar 2 GHz). Gelombang radio dengan frekuensi tinggi tidak bisa "terbang" jauh dan rentan terhadap halangan misalnya tembok gedung. Hal ini mengakibatkan jangkauan layanan (untuk satu Base Station) menjadi sempit.

Dengan demikian, jangkauan layanan akan lebih mudah diberikan bukan untuk satu kota. Melainkan untuk area yang lebih kecil, misalnya sebatas lingkungan kelurahan. Sehingga otomatis, pola perluasan jaringan oleh provider telekomunikasi lebih menekankan pada cakupan area, bukan cakupan populasi.

Teknologi 5G akan memberikan kesempatan bagi berbagai bisnis baru, terutama karena teknologi ini bisa menunjang komunikasi antar mesin. Sehingga, daerah yang ingin mengembangkan bisnis baru, akan berusaha agar layanan tersedia di daerahnya.

Hasilnya, akan ada daerah yang berkembang akibat penerapan 5G, dan ada daerah yang tertinggal. Digital Gap diprediksi akan terjadi, dengan tidak tergantung dari jumlah populasi yang dimiliki suatu daerah. Artinya daerah dengan populasi kecil tidak perlu berkecil hati. Asalkan daerah tersebut bisa membuat ide-ide bisnis baru, maka layanan teknologi 5G pasti bisa dinikmati.

Personal Data
Seperti sudah saya tuliskan sebelumnya, kecepatan upload menjadi unggulan teknologi 5G, selain kecepatan download tentunya. Sehingga, nantinya banyak layanan yang membutuhkan kita untuk mengirimkan informasi lebih dahulu. Terutama adalah informasi tentang kita sendiri, atau personal data.

Jika teknologi 5G sudah tersedia secara merata, personal data akan memainkan peranan yang penting. Misalnya saja, personal data yang bersinergi dengan Dynamic Digital Out of Home  (DOOH). 

Contohnya jika kita turun di stasiun kereta dan melewati display, maka data dari gawai akan terkirim kesana. Sehingga, jika dari data yang terkirim itu sistem bisa tahu bahwa kita gemar makan ramen, maka display akan menampilkan restoran ramen yang dekat dengan stasiun, lengkap dengan informasi menu, waktu tunggu (kepadatan pengunjung), jarak tempuh, dan lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun