Pemanfaatan personal data bisa bervariasi. Namun satu hal yang pasti adalah, personal data ini akan membawa perubahan yang menjadikan aktivitas kita sehari-hari menjadi semakin mudah.Â
Tetapi harus diingat, di satu sisi personal data dapat digunakan untuk mempermudah kita mendapatkan layanan yang kita inginkan. Di sisi lain, tentunya kita harus bisa mengetahui dan memutuskan, data apa saja yang boleh dipakai oleh badan atau pelaku usaha tersebut.
Personal data yang merupakan privasi kita tentunya harus digunakan dengan semestinya, dan kalau bisa dibuat peraturan agar tidak disalahgunakan. Seperti di Uni Eropa, yang sudah menerapkan peraturan General Data Protection Regulation (GDPR).
B2B2X Business Model
Pembaca tentu sudah mengenal B2B (Business to Business), yaitu layanan bisnis antar perusahaan. Atau B2C (Business to Consumer), yaitu layanan bisnis langsung kepada pengguna perorangan.Â
Lalu, apa itu B2B2X?
Teknologi 5G, yang akan menghubungkan mesin ke mesin (atau istilah kerennya disebut IoT) tentunya membuka peluang bisnis baru kepada pelaku bisnis, baik yang sudah ada maupun pada pemain baru yang akan muncul nantinya. Teknologi 5G akan menunjang lahirnya bisnis model jenis Business to Business to Business (B2B2B), maupun Business to Business to Consumer (B2B2C).
Dalam B2B2X, "B" yang pertama adalah provider telekomunikasi yang menyediakan layanan teknologi 5G. Disini, dia berperan sebagai inkubator bisnis, yang memberikan layanan kepada "B" yang kedua. "B" yang kedua ini berperan sebagai marketing platformer, yaitu perusahaan yang menyediakan layanan dengan basis teknologi 5G. Sedangkan "X" (eks), bisa juga perusahaan (Business atau B), maupun pengguna langsung (Consumer atau C). Â
Contohnya, penggunaan smart meter untuk menghitung jumlah listrik/gas/air yang dipakai setiap bulan. Smart meter adalah alat yang dipasang pada pelanggan (baik perusahaan atau perorangan), yang bisa mengirimkan data tentang berapa jumlah listrik/gas/air yang kita sudah pakai setiap bulan.
Provider telekomunikasi (sebagai "B" yang pertama dalam B2B2X) bisa memberikan layanan teknologi 5G kepada perusahaan smart meter (sebagai "B" yang kedua dalam B2B2X). Lalu, hasil (perhitungan pemakaian) bisa dimanfaatkan oleh perusahaan sebagai "B" yang ketiga (dalam B2B2B), misalnya dia bisa mem-bundle biaya pemakaian listrik/gas/air dengan layanan atau fasilitas lain. Atau untuk menagih pelanggan langsung (sebagai "C" dalam B2B2C). Â
XaaS based Service
MaaS (Mobility as a Service) adalah layanan yang memberikan jasa perpindahan (orang) dengan cara integrasi dari berbagai macam jenis transportasi (mobil, kereta api, bus). SaaS (Software as a Service) adalah layanan penggunaan software yang ditempatkan pada cloud, sehingga user tidak perlu membeli atau download software dan menginstalnya pada PC atau gawainya masing-masing.
Keduanya biasa disebut sebagai XaaS, dimana "X" bisa diganti dengan "M" maupun "S". Teknologi 5G dengan kelebihan diantaranya peningkatan kapasitas download/upload, maupun latency yang semakin kecil, akan mengubah sebagian besar layanan yang telah ada saat ini, menjadi layanan dengan basis XaaS.Â