Mohon tunggu...
Lupin TheThird
Lupin TheThird Mohon Tunggu... Seniman - ヘタレエンジニア

A Masterless Samurai -- The origin of Amakusa Shiro (https://www.kompasiana.com/dancingsushi)

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Mengunjungi Maria yang Menangis di Seitai Hoshikai Akita

26 Oktober 2019   22:29 Diperbarui: 27 Oktober 2019   12:54 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kapel yang letaknya di tengah bangunan utama (dokumentasi pribadi)

Taman untuk jalan salib diresmikan pada tanggal 18 Agustus 1994 oleh Uskup Niigata saat itu, yaitu Francis Keiichi Sato, O.F.M (Ordo Fratrum Minorum atau Ordo Fransiskan).

Patung Kayu Bunda Maria (sumber : seitaihoshikai.com)
Patung Kayu Bunda Maria (sumber : seitaihoshikai.com)
Patung Bunda Maria hasil karya pemahat Jepang bernama Wakasa Saburo ditempatkan di sisi kiri bangunan utama. Air mata dari patung keluar sebanyak 101 kali, mulai tanggal 4 Januari 1975 sampai dengan 15 September 1981. 

Tim dari Universitas Gifu dan Universitas Akita yang memeriksa sampel memastikan bahwa kandungan air mata yang keluar, sama dengan kandungan air mata manusia.

Kami kemudian masuk ke ruangan di sebelah kiri untuk bergabung dengan beberapa rombongan yang sudah sampai terlebih dahulu. Ada suasana teduh saya rasakan ketika duduk di kursi yang disediakan di dalam, di depan patung Bunda Maria. 

Terlebih lagi, halusnya hasil pahatan patung, serta langit-langit yang tinggi karena struktur irimoya-juusou menambah kental suasana Jepang.

Kami kemudian mulai berdoa rosario. Rombongan yang sudah sampai terlebih dahulu juga terlihat khusyuk berdoa dengan memegang rosario di tangan masing-masing. 

Ternyata ada rombongan ibu-ibu dari Indonesia, ketika kami bertemu dan mengobrol di depan gedung, usai berdoa rosario. Suster Kitagawa berkata bahwa banyak juga peziarah dari Indonesia datang ke sana. 

Saya sempat berbincang dengannya sambil mengisi buku tamu yang disediakan. Dia bertugas menjaga toko kecil dekat pintu masuk bangunan utama yang menjual benda-benda suci maupun buku yang berhubungan dengan perayaan ekaristi.

Bunga Sakura jenis Shidarezakura yang masih mekar di Taman Maria (dokumentasi pribadi)
Bunga Sakura jenis Shidarezakura yang masih mekar di Taman Maria (dokumentasi pribadi)
Ketika berkeliling ke belakang bangunan utama, kami mendapati banyak pohon tinggi di sana. 

Di tengah-tengah area, terdapat beberapa potongan pohon yang dibentuk sebagai bangku panjang untuk tempat duduk. Saya juga menemukan bekas api unggun, tidak jauh dari lokasi bangku. 

Di dekatnya area ini ada bangunan yang ternyata berfungsi sebagai penginapan (saya tahu dari tulisan di depan pintu bangunan). Sehingga saya menduga bahwa tempat ini terkadang mungkin difungsikan sebagai lokasi untuk retret.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun