Ryouta adalah senpai *4) Puutaro, yang sudah bekerja kurang lebih 2 tahun.
Walaupun usia mereka sama, namun seperti kebanyakan orang yang bekerja di Jepang, Puutaro selalu menggunakan kata-kata formal kepada Ryouta yang lebih dahulu menjadi karyawan.
Ryouta datang dari daerah Kyuushu, dan sepertinya dia memilih pekerjaan ini karena bercita-cita menjadi shiiku-in *5). Â Ryouta sekarang sedang mengumpulkan uang untuk biaya belajar di senmongakkou *6) yang mengajarkan siswanya untuk menjadi perawat binatang.
Ada 5 petugas kebersihan disini termasuk Puutaro, yaitu Ryouta, Yoshimoto, Sawatani dan terakhir Tanaka, orang yang paling senior karena sudah bekerja lebih dari 10 tahun. Tanaka saat ini sedang cuti untuk pulang ke daerah asalnya di Aomori.Â
Puutaro banyak mendapat bantuan dari Tanaka-san waktu baru menjadi pegawai kebersihan, bahkan sampai saat ini. Sedangkan dua orang lain, yaitu Yoshimoto dan Sawatani, agak irit bicara sehingga Puutaro jarang berkomunikasi dengan keduanya.
Shiiku-in jumlahnya agak banyak, yaitu 7 orang, yang masing-masing juga punya tugas untuk mengurusi hewan tertentu. Selain itu, ada beberapa orang lagi yang bertugas untuk memelihara tanaman, dengan pekerjaan misalnya menyirami dan menata tanaman, termasuk membuang tanaman yang mati dan menggantinya dengan yang baru.Â
Kemudian ada orang-orang yang tugasnya merawat fasilitas doubutsuen seperti lampu, bangku, petunjuk jalan, dan kamar kecil. Ada juga petugas informasi di beberapa titik dalam area doubutsuen. Tidak ketinggalan ada 3 petugas keamanan yang selalu berkeliling untuk memastikan bahwa doubutsuen aman.
//
Puutaro sedang duduk di bangku panjang yang terbuat dari kayu di area Timur, setelah dia selesai menyapu dan membereskan daun serta sampah yang terjatuh disana. Area Timur ini merupakang ujung dari doubutsuen yang bentuknya memanjang dari Barat ke Timur.
Terlihat ada beberapa pengunjung yang sudah masuk dan berkeliling area, karena jam sudah menunjukkan pukul 10 lebih 30 menit. Memang tidak banyak orang yang datang, karena hari ini bukan hari libur.Â
Puutaro duduk, dan seperti biasanya, dia mengamati satu per satu pengunjung yang datang. Hobi mengamati tingkah laku manusia ini mungkin akibat Puutaro senang membaca buku-buku tentang psikologi, diantaranya karangan Kawai Hayao maupun Kishida Shuu, sewaktu dia masih kuliah dulu. Dari hasil pengamatannya itu, dia mendapatkan banyak hal yang menarik.Â