Kalau mau alasan yang agak cliche, walaupun ada ide, tapi saya jarang menulis karena waktu saya untuk kegiatan menulis terbatas.
Namun alasan yang paling tepat menurut saya adalah, karena saya masih harus banyak belajar menulis dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Dan kalau saya boleh berharap yang muluk, saya tidak mau pembaca hanya bisa MEMBACA tulisan saya saja, tapi saya berharap mereka bisa MENIKMATINYA (capslock tidak rusak).
Tentunya saya tidak ingin ada orang yang mulas perutnya, atau napas kembang kempis setelah membaca artikel saya di Kompasiana.
Dalam rangka 10 tahun Kompasiana, bolehkah saya usul, sedikiit saja.
Mengutip kembali tulisan COO Kompasiana (mudah-mudahan akun saya ini nggak diblok lagi karena kebanyakan ngutip tulisannya ^^;; ), mengatakan Kompasiana secara tidak langsung berkompetisi dengan F-T-I. Dengan berdasar pada pernyataan itu, maka boleh dong kalau tulisan di Kompasiana diberikan interface biar bisa memajang foto hasil jepretan kamera 360 derajat (misalnya Ricoh Theta).
Dulu sempat ada interface untuk Instagram, tapi sekarang fiturnya dihilangkan (untuk sementara atau selamanya?). Bai de wei busway, Facebook sudah membenamkan API yang mengakomodasi foto 360 derajat lho.
Kedepan, saya berharap agar Kompasiana bisa menjadi pionir dari penyedia konten serupa di tanah air, dengan menyediakan fitur yang menunjang cutting edge technology.
Lalu, untuk tampilannya.
Saat ini tampilan di panel kanan menyajikan artikel terpopuler, nilai tertinggi dan sebagainya. Kalau halaman utamanya, mungkin tampilan panel kanan bisa tetap seperti sekarang.
Boleh dong usul supaya panel kanan itu kalau bisa menampilkan juga artikel yang dipilih oleh tim Kompasiana dari member/tulisan yang jumlahnya fantastis (1.6 juta) itu jika kita masuk ke tiap kategori, misalnya kategori hiburan (https://www.kompasiana.com/hiburan). Disini, panel kanannya mungkin bisa diisi dengan artikel pilihan kategori hiburan (Film, Humor, Media, Musik) dari masa ke masa, yang diganti tiap minggu atau tiap bulan.