Terlihat juga beberapa orang yang sedang melakukan pemanasan, sebagai persiapan agar otot-otot badan tidak kaku, karena memang jarak yang harus ditempuh lumayan jauh. Kami pun tak lupa melakukan pemanasan sebentar. Di Hatomachi-touge ada juga toko kecil yang menjual minuman dan makanan ringan untuk dibawa sebagai bekal dalam perjalan.
Setelah semua anggota rombongan siap, maka kami mulai berjalan. Dari Hatomachi-touge, kami harus menuju ke Yama-no-hana, yang merupakan pintu masuk ke Ozegahara. Jalan menuju ke sana agak menurun, karena kami harus bergerak dari daerah dengan ketinggian kurang lebih 1600 meter ke daerah dengan ketinggian 1400 meter.Â
Walaupun saat kami berada disana hujan tidak turun, namun karena hawa pegunungan yang lembap di musim gugur, maka bebatuan ataupun papan yang menjadi alas jalan menjadi basah. Kami harus berjalan dengan hati-hati karena memijak batu atau papan kayu yang basah terkadang bisa membuat kita jatuh terjengkang.Â
Saya dan beberapa teman sempat terpeleset dan terjatuh di area ini. Namun kami bersyukur bahwa tidak ada akibat yang serius karena itu, walaupun ada rasa sedikit malu.Â
Perjalanan dari Hatomachi-touge ke Yama-no-hana berjarak kurang lebih 3,3 Km, dan kami menempuhnya selama satu jam lebih.
Di Yama-no-hana, ada gedung visitor centre dan tempat peristirahatan yang disebut yamagoya. Bangunan visitor centre menyediakan beberapa informasi antara lain tentang kekayaan flora dan fauna yang terdapat di Oze, statistik jumlah pengunjung, informasi jarak serta waktu tempuh tiap jalur berikut fasilitas yang disediakan (misalnya keberadaan toilet, bangku tempat istirahat) dan informasi lainnya.Â
Selain untuk tempat menginap, yamagoya juga bisa digunakan sebagai tempat untuk beristirahat sejenak, sambil makan bekal yang kita bawa. Kecuali untuk minum, memang di area Oze tidak diperkenankan bagi pengunjung untuk makan apapun sambil berjalan kecuali di tempat istirahat seperti yamagoya ini. Karena, makanan yang tercecer dijalan dikhawatirkan bisa menjadi pemicu perubahan ekosistem.
Sebagai tambahan, sekarang di Yamagoya juga sudah tersedia fasilitas free wifi yang bisa digunakan oleh pengunjung yang datang untuk sekedar beristirahat maupun menginap.
Menyusuri Ozegahara sambil menikmati musim gugur
Yama-no-hana merupakan tempat masuk ke lahan tanah basah Ozegahara. Mulai dari sini, maka dalam perjalanan menyusuri Ozegahara, di depan kami yang tampak hanyalah dataran yang luas yang ditumbuhi rerumputan yang saat kami kesana, sudah menjadi kusa-momiji yang berwarna kecoklatan. Kebetulan cuaca hari itu berkabut, jadi kami seperti berjalan di negeri tanpa batas yang ingin menjangkau ujung kabut yang tampak jauh di depan.
Sekelompok orang yang sudah mendahului rombongan kami terlihat kecil, yang terkadang lalu menghilang seperti ditelan kabut. Sewaktu berjalan menyusuri Ozegahara, kami terkadang berbincang dan bersenda gurau. Namun, kami juga terkadang diam, karena memang kami benar-benar mau menikmati pemandangan.Â