Mohon tunggu...
Lupin TheThird
Lupin TheThird Mohon Tunggu... Seniman - ヘタレエンジニア

A Masterless Samurai -- The origin of Amakusa Shiro (https://www.kompasiana.com/dancingsushi)

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Menikmati Musim Gugur di Taman Nasional Oze

27 Oktober 2018   08:00 Diperbarui: 27 Oktober 2018   16:44 857
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bangku untuk istirahat yang terdapat di Ozegahara (Dokpri | Sony DSC-HX5V)

Terlihat juga beberapa orang yang sedang melakukan pemanasan, sebagai persiapan agar otot-otot badan tidak kaku, karena memang jarak yang harus ditempuh lumayan jauh. Kami pun tak lupa melakukan pemanasan sebentar. Di Hatomachi-touge ada juga toko kecil yang menjual minuman dan makanan ringan untuk dibawa sebagai bekal dalam perjalan.

Setelah semua anggota rombongan siap, maka kami mulai berjalan. Dari Hatomachi-touge, kami harus menuju ke Yama-no-hana, yang merupakan pintu masuk ke Ozegahara. Jalan menuju ke sana agak menurun, karena kami harus bergerak dari daerah dengan ketinggian kurang lebih 1600 meter ke daerah dengan ketinggian 1400 meter. 

Jalur perjalanan dari Hatomachi-touge ke Yama-no-hana (Dokpri | OlympusXA | Fuji Natura 1600)
Jalur perjalanan dari Hatomachi-touge ke Yama-no-hana (Dokpri | OlympusXA | Fuji Natura 1600)
Namun begitu, jalur jalan menurunnya landai, sehingga tidak menyulitkan kami untuk berjalan. Jalan ditata rapih dengan alas bebatuan, dan ada beberapa tempat dibuat dengan alas papan karena ada lapisan tanah yang lembek dan agak berair. Kami juga bisa mememui beberapa kali kecil diperjalanan. 

Walaupun saat kami berada disana hujan tidak turun, namun karena hawa pegunungan yang lembap di musim gugur, maka bebatuan ataupun papan yang menjadi alas jalan menjadi basah. Kami harus berjalan dengan hati-hati karena memijak batu atau papan kayu yang basah terkadang bisa membuat kita jatuh terjengkang. 

Saya dan beberapa teman sempat terpeleset dan terjatuh di area ini. Namun kami bersyukur bahwa tidak ada akibat yang serius karena itu, walaupun ada rasa sedikit malu. 

Perjalanan dari Hatomachi-touge ke Yama-no-hana berjarak kurang lebih 3,3 Km, dan kami menempuhnya selama satu jam lebih.

Di Yama-no-hana, ada gedung visitor centre dan tempat peristirahatan yang disebut yamagoya. Bangunan visitor centre menyediakan beberapa informasi antara lain tentang kekayaan flora dan fauna yang terdapat di Oze, statistik jumlah pengunjung, informasi jarak serta waktu tempuh tiap jalur berikut fasilitas yang disediakan (misalnya keberadaan toilet, bangku tempat istirahat) dan informasi lainnya. 

Daun yang jatuh di jalan (Dokpri | Sony DSC-HX5V)
Daun yang jatuh di jalan (Dokpri | Sony DSC-HX5V)
Bagi pengunjung yang ingin menginap di yamagoya, karena jumlah ruangan yang terbatas, harus cepat-cepat memesannya (bisa dengan online) beberapa bulan di depan. Sebagai catatan, di area Oze terdapat kurang lebih 20 yamagoya.

Selain untuk tempat menginap, yamagoya juga bisa digunakan sebagai tempat untuk beristirahat sejenak, sambil makan bekal yang kita bawa. Kecuali untuk minum, memang di area Oze tidak diperkenankan bagi pengunjung untuk makan apapun sambil berjalan kecuali di tempat istirahat seperti yamagoya ini. Karena, makanan yang tercecer dijalan dikhawatirkan bisa menjadi pemicu perubahan ekosistem.

Sebagai tambahan, sekarang di Yamagoya juga sudah tersedia fasilitas free wifi yang bisa digunakan oleh pengunjung yang datang untuk sekedar beristirahat maupun menginap.

Menyusuri Ozegahara sambil menikmati musim gugur

Yama-no-hana merupakan tempat masuk ke lahan tanah basah Ozegahara. Mulai dari sini, maka dalam perjalanan menyusuri Ozegahara, di depan kami yang tampak hanyalah dataran yang luas yang ditumbuhi rerumputan yang saat kami kesana, sudah menjadi kusa-momiji yang berwarna kecoklatan. Kebetulan cuaca hari itu berkabut, jadi kami seperti berjalan di negeri tanpa batas yang ingin menjangkau ujung kabut yang tampak jauh di depan.

Sekelompok orang yang sudah mendahului rombongan kami terlihat kecil, yang terkadang lalu menghilang seperti ditelan kabut. Sewaktu berjalan menyusuri Ozegahara, kami terkadang berbincang dan bersenda gurau. Namun, kami juga terkadang diam, karena memang kami benar-benar mau menikmati pemandangan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun