Namun, tidak perlu dikatakan lagi bahwa menanti hasil dari cucian film itu juga merupakan suatu kenikmatan tersendiri, seperti menanti kekasih yang baru pertama kali akan ketemu darat (langsung). Terkadang penantian berakhir dengan senyum kecut jika hasilnya jelek tidak seperti yang diharapkan. Sebaliknya, kalau hasilnya bagus, tentunya bisa senyum gembira.
Walaupun begitu, saya akan terus memotret dan belum ingin mengucapkan sayonara pada kamera analog.Â
Lagipula, saya masih ingin menikmati "kerepotan" mengambil foto dengan kamera analog. Di dalam kerepotan itu, mungkin saya bisa kembali mengambil pelajaran lain yang berharga, karena memang dalam kehidupan nyata manusia sehari-hari, sebenarnya penuh dengan "kerepotan" dan tantangan. Supaya saya bisa berteriak (sekali lagi dalam hati yang kali ini agak lantang).
"Analog is NOT dead!"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H