Mohon tunggu...
Lupin TheThird
Lupin TheThird Mohon Tunggu... Seniman - ヘタレエンジニア

A Masterless Samurai -- The origin of Amakusa Shiro (https://www.kompasiana.com/dancingsushi)

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Nishino Akira, Sang "Shoubushi" dan Keajaiban Angka "3"

1 Juli 2018   12:45 Diperbarui: 1 Juli 2018   14:14 777
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sang Shoubushi, Nishino Akira (Getty Images)

Jepang tentunya juga tidak bisa merasa puas dan diatas angin, walau pada 5 kali perjumpaanya terdahulu melawan Belgia di FPD tahun 2002, Kirin Cup maupun pertandingan persahabatan, bisa memperoleh kemenangan 2 kali, seri 2 kali dan hanya 1 kali kalah. Terlebih keberhasilan Jepang lolos ke 16 besar kali ini merupakan kesempatan ke "3" nya untuk melaju ke babak berikutnya, setelah yang pertama tahun 2002 dan kedua tahun 2010 pada FPD masing-masing di Jepang-Korea Selatan dan Afrika Selatan.

Angka "3" sendiri merupakan salah satu angka yang melambangkan keberuntungan dan digemari di Jepang.  Misalnya, tinggi Tokyo Tower adalah 333 meter. Di Kyoto juga ada bangunan bernama Sanjuusangendo (Sanjuusan = 33) yang termasuk salah satu dari World Heritage.  

Angka "3" disebut sebagai angka "tuhan" pada buku sejarah tertua di Jepang yaitu Kojiki dan Nihonshoki. Bahkan, Asosiasi Sepak Bola Jepang (JFA) memakai lambang Yatagarasu, yaitu burung gagak yang berkaki "3"!

Ada satu peribahasa Jepang yang berbunyi sandome no shoujiki. Artinya adalah, keberuntungan akan datang pada kali ke-3 (sandome), maupun perjuangan akan berbuah pada usaha yang ke-3 kali. 

Rostov Arena akan menjadi saksi, mampukah sang "shoubusi" memafaatkan angka "3" yang merupakan "angka tuhan" sebagai keberuntungan untuk melaju ke 8 besar sekaligus menorehkan sejarah baru dalam persepakbolaan Jepang melawan keganasan tim "Setan Merah" Belgia pada pertandingan yang juga mempunyai faktor keberuntungan bagi Jepang yaitu tanggal "3" Juli (waktu Jepang jam "3"  dini hari) nanti? Mari kita tunggu hasilnya bersama-sama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun