Volgograd dulunya bernama Stalingrad saat daerah ini menjadi ajang pertempuran sengit antara tentara Soviet dan Jerman pada Perang Dunia ke-2. Ternyata "panas"nya Volgograd, bukan hanya bisa dirasakan waktu pertempuran Perang Dunia saja. Saat ini di Volgograd, yang letaknya di sebelah barat Rusia, terasa panas karena suhu tertingginya bisa mencapai 39 derajat Celsius.
Saat pertandingan Jepang lawan Polandia nanti, prediksi cuaca adalah sekitar 35 derajat Celcius. Suhu ini adalah suhu tertinggi selama pertandingan yang dijalani oleh Jepang. Untuk sekedar catatan, suhu udara di Sarank saat pertandingan perdana Jepang melawan Kolombia adalah 27 derajat, dan pertandingan keduanya di Yekaterinburg saat melawan Senegal adalah 25 derajat Celcius.
Jepang memang bisa dibilang agak kewalahan pada pertandingan dengan yang suhu udara tinggi. Ingatan kita bisa kembali pada pertandingan FPD untuk menentukan wakil Asia, dimana pada pertandingan terakhirnya, Jepang harus bertekuk lutut dihadapan Arab Saudi dengan skor 0-1. Suhu udara di Arab Saudi (tempat diadakannya pertandingan) saat itu sekitar 39 derajat Celcius.
Satu lagi yang perlu diwaspadai tim "Samurai Biru" adalah banyaknya serangga yang bernama Chironomidae, sejenis lalat yang biasa beterbangan di sekitar danau maupun sungai. Volgograd Arena, tempat diadakannya pertandingan terakhir Jepang 28 Juni nanti memang dekat dengan sungai besar Volga, yang dikatakan sebagai Ibu dari semua sungai di Rusia.
Saat ini serangga Chironomidae (Bahasa Jepangnya Yusurika) sedang banyak beterbangan di arena pertandingan. Pada pertandingan Inggris melawan Tunisia pada tanggal 18 Juni yang lalu di tempat yang sama, serangga ini juga banyak beterbangan.Â
Walaupun tidak menggigit, namun bisa membuat konsentrasi buyar dan bahkan bisa menimbulkan kepanikan jika dikerubuti oleh banyak yusurika. Kabarnya, tepung vanila bisa mengusir serangga ini, sehingga toko yang menjual tepung vanila di sekitarnya habis dibeli oleh para suporter sepak bola.
Orang Jepang termasuk sensitif (baca : heboh) dan "rentan" terhadap serangga. Di musim panas, kalau kita ke supermarket atau ke warung sekitar tempat tinggal, sudah pasti mereka menjual obat anti serangga, mulai dari obat nyamuk, obat oles badan sampai yang berbentuk spray lengkap tersedia.Â
Jadi selain persiapan melawan Polandia, tampaknya tim Jepang harus bersiap juga "melawan" panas suhu udara di Volgograd dan yusurika ini.
Salah satu persiapan lain yang penting adalah mempersiapkan stamina para pemain. Stamina, salah satunya bisa diperoleh dari makanan. Chef Nishi, yang merupakan juru masak khusus tim Jepang selama FPD mengatakan bahwa untuk menunjang stamina pemain, dia selalu mempersiapkan makanan unagi kabayaki (belut bakar bumbu kecap) pada hari sebelum pertandingan.Â
Harapannya agar dengan lauk unagi kabayaki, pemain bisa lahap makan nasi sebagai sumber karbohidrat yang bisa diubah sebagai energi dan energi ini bisa digunakan saat berlaga di lapangan.
Asosiasi Sepak Bola Jepang (JFA) menyatakan dalam Deklarasi JFA 2005, salah satu isi targetnya adalah menyabet gelar juara FPD sebelum tahun 2050. Tim sepak bola wanita "Nadeshiko Japan", pernah meraih gelar juara pada Piala Dunia Wanita FIFA tahun 2011 di Amerika. Bahkan, mereka bisa menduduki posisi ke 6 peringkat FIFA untuk wanita saat ini.