Mohon tunggu...
Lupin TheThird
Lupin TheThird Mohon Tunggu... Seniman - ヘタレエンジニア

A Masterless Samurai -- The origin of Amakusa Shiro (https://www.kompasiana.com/dancingsushi)

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

"Samurai Blue", Antara Yusurika dan Unagi Kabayaki

28 Juni 2018   04:46 Diperbarui: 28 Juni 2018   17:39 2547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari data statistik pertandingan, Senegal memang melakukan serangan agresif ke gawang Jepang 13 kali, dibanding dengan Jepang yang hanya 7 kali.

Untuk menghadapi keagresifan tim lawan, dua pemain sideback Jepang yaitu Nagatomo dan Sakai, juga dengan agresif naik kedepan dan memasang badan untuk menjegal star player tim Senegal Sadio Mane, yang saat ini bermain di klub Liverpool, Inggris. Namun, mereka berdua di babak awal pertandingan tidak mampu untuk menahan Senegal. 

Mane kemudian bisa menyarangkan bola pertama Senegal ke gawang Jepang, setelah menerima umpan bola "cuma-cuma" yang terpental setelah tembakan dari Sabaly di "punch" oleh penjaga gawang Kawaguchi.

Berbeda dengan FPD yang lalu, pada perhelatan kali ini tim Jepang terlihat tidak menjadi gusar lalu panik dan bermain serampangan setelah gawangnya dibobol terlebih dahulu oleh Senegal. 

Empat tahun yang lalu, tim Jepang seolah ingin menunjukkan style permainannya, dengan berusaha full 100 persen mulai dari awal pertandingan. Sehingga, ketika itu terkoyak dan terpatahkan, tidak ada kekuatan lagi untuk meperbaikinya.

Saat ini tim Jepang mempunyai strategi bermain dengan kekuatan 60 persen untuk menang, atau sejelek-jeleknya bermain seri. Sisa dari tenaganya digunakan untuk merespon style permainan lawan dalam pertandingan dan kemudian berusaha beradaptasi, untuk mengambil alih dan menguasai permainan. 

Hasilnya, seperti juga kita bisa lihat dari statistik pertandingan, penguasaan bola oleh tim Jepang tinggi, yaitu sebesar 53 persen.  Ini lebih unggul dari Senegal yang hanya menguasai bola sebesar 47 persen. 

Disamping itu, operan bola dari pemain Jepang memiliki akurasi yang tinggi yaitu 83 persen, dibandingkan dengan Senegal sebesar 79 persen. Jepang juga bergerak lebih agresif dengan jumlah total jarak pergerakan dilapangan 105 Km, dibanding Senegal dengan angka 102 Km.

Jepang harus menghadapi Polandia pada pertandingan terakhirnya di grup H. Tim asuhan Nishino harus berusaha lebih keras lagi pada pertandingan ini karena Polandia menduduki peringkat 8 FIFA, yang merupakan peringkat tertinggi dari negara yang berada di grup H. 

Walaupun Polandia sudah tersingkir dari grup H, namun sebagai negara dengan peringkat FIFA yang tinggi, tentunya Polandia juga tidak mau main asal-asalan, untuk menjaga martabat dan posisinya di persepakbolaan dunia.

Terlebih, kali ini "lawan" yang akan dihadapi Jepang bukan hanya Polandia. Pertandingan ketiga Jepang kali ini akan diadakan di Volgograd Arena, yang berjarak kurang lebih 1000 km dari Moskwa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun