Mohon tunggu...
Syta Dwy Riskhi
Syta Dwy Riskhi Mohon Tunggu... Administrasi - Move

Simpel dan santai

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

"Tahu Tahu Nyaman"

29 November 2018   21:43 Diperbarui: 29 November 2018   21:51 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Malam ini tak ingin makan makanan berat, jajanan lebih menarik sepertinya, sedari sore tadi hujan turun merintik tiada henti. Hawa dingin merasuk melalui celah-celah pintu dan jendela. Tubuhku bersembunyi didalam selimut, tak ingin di ganggu biarkan dia tetap terbalut dengan hangat.

Hmmmmmm otakku ikut kedinginan nampaknya, ia berputar-putar memilah makanan apa yang ingin ku makan malam ini. Penampakan-penampakan itu mulai bermunculan, yang berkuah ? yang manis ? yang panas ? yang pedas ? yang gratisan ? ahhh,,, mana ada yang gratisan mataku berkedip-kedip sembari menukik senyum kecil.

Tok,,,tok,,,tok,,, !!!!

"El....?!!! mau keluar ga ???"

"hhmmmm tetangga kos hadir tepat waktu" gumamku

"iya ku mau keluar, tunggu yaaaa?"

"oke"

"makan apa nih enaknya ?"

"aku pengen jajanan aja deh, ga pengen makan berat"

"eehhh tahu bulat yuk, di goreng dadakan jadi masih anget dong"

"hmmmm boleh deh"

Ku berjalan menuju keberadaan tahu bulat itu, di bawah rintihan hujan yang tiada deras juga tiada terang, menorehkan genangan air di jalan sana-sini. Perlu berapa ribu nih belinya, hmmmm karena Cuma cemilan jadi butuh lebih banyak porsi dong. Otakku masih saja memikirkan ini itu, apalah aku yang hanya anak kosan beruang saku secukupnya, cukup untuk makan sebulan.

Wahhh..... tak disangka tahu bulat banyak yang antri, bahkan dibawah hujan yang merintik ini, banyak juga pemburu tahu bulat. Di antrian panjang itu, berdiri di sebelahku pemuda berjaket kulit warna hitam, nampak mirip tukang ojek jaman dulu, hihi. Sesekali tak sengaja beradu tatap, jadi kikuk ketika bibir ini merespon dengan senyuman.

Selang beberapa detik, ia menanyakan statusku.

"mahasiswa sini mbak?"

"hmmm iya mas"

"semester berapa ?"

"semester tujuh, masnya mahasiswa juga ?"

"iya kampus sebelah"

"oh semester berapa"

"semester sembilan, haha tua ya?"

"haha iyaaa" sontak saja aku membenarkan dan tertawa, memang benar begitu akupun setuju setuju saja. Obrolan semakin panjang sembari menunggu tahu tahu di goreng. Dia menceritakan mengapa ia belum lulus, dan membicarakan kegiatannya ini itu yang padat.

Aku hanya mengangguk saja, mendengarkan dengan seksama hingga antrian tiba giliranku, yah setelah menyebutkan jumlah tahu yang ingin ku beli aku masih harus menunggu lagi. Dia menyebutkan hobinya yang suka musik, wahhh kebetulan aku juga musik, perbincangan yang menarik ketika kita sama-sama membahas musik.

Wahhh ternyata kitapun hadir di beberapa event yang sama. Dia bilang pantas saja wajahku tidak terlalu asing baginya. Aku tersenyum mengiyakan, tahu ku sudah selesai di goreng, ku bayarkan sejumlah uang dan bernajak pergi.

Dia menahan, mengingatkan bahwa kita belum kenalan dan tahu nama satu sama lain, ahhh iya aku membenarkan, ia mengulurkan tangannya dan menyebutkan namanya. Ku menyambutnya dengan baik dan kitapun tukar nomor ph.

"tidak terasa obrolan kita tadi membuat kita jadi berteman"

"iya syukurlah kita bisa berteman"

"oke nanti ku hubungi ya?"

"siap"

Yaaa benar obrolan ringan dan tidak terlalu lama yang mengantarkan kita pada pertemanan. Siapa yang menduga malam ini aku berkenalan dengan orang ketika mengantri tahu bulat. Hmmmm beginilah kalau bertemu dengan orang sama hobi waktu menunggu jadi tidak terasa, tahu tahu nyaman.

Yogyakarta_29Nov18

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun