Aku? Menurutku aku tetap sama. Aku masih suka mengasingkan diri dan diam. Tapi itu masalahnya, pertemanan kita yang sekarang terasa dingin malah kudiamkan dan cenderung kujauhi. Sekarang kita tak sedekat dulu, saling menyalahkan dan saling menghancurkan mood masing-masing. Seburuk itu? Ya menurutku itu buruk. 17 tahun rasanya semua menjadi ribet. Apapun itu membuatku pusing. Diri sendiri, teman, keluaraga, sekolah,gebetan? Tidak ada yang berjalan lancar.
#OVERTHINKINGÂ
Yes bel berbunyi. Ini waktunya pulang. Seperti yang aku ceritakan tadi, sekarang aku kelas 12 diumur 17 tahun. Namaku Saira. Tidak perlu tahu nama panjangku, yang pasti panjanggggg sekali.
"Mau langsung pulang?" Citra menarikku.
"Gak tau"
"Aku mau cerita."
Satu jam berlalu, Citra menyelesaikan cerita dan tangisanya. Lagi-lagi aku bilang 17 tahun berat, overthinking mulai menjadi beban bagi kami. Citra dengan segala pemikiran yang menggangunya menangis. Dan aku, aku tidak menangis disekolah. Aku pergi ke sekolah dan pulang tanpa melakukan apa-apa. Aku ada disekolah tapi otakku entah dimana. Â Aku tertawa tapi dirumah seperti orang gila.
Diumur 17 tahun aku mulai kenal dengan yang namanya overthinking. Overthinking kadang seperti sedang mencoba membunuhku. Berisik. Banyak suara dikepala.
 Contohnya seperti ini :
"Tadi aku ngelakuin kesalahan gak ya?"
"Gimana ya kalo yang aku lakuin bikin orang gak suka sama aku?"