Mohon tunggu...
Syifaul Jannah
Syifaul Jannah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Nama saya Syifaul Jannah, saya seorang mahasiswa semester 2 di Universitas Ma'arif Nahdlatul Ulama Kebumen

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Teori Karakteristik Perkembangan Anak Usia Dini

11 Juli 2024   19:50 Diperbarui: 11 Juli 2024   19:58 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

            Menurut Desmita (2009: 9) perkembangan adalah konsep pertumbuhan yang semakin besar dan mencakup serangkaian perubahan fungsi yang terus menerus dan konsisten, seperti fungsi jasmaniah dan rohaniah yang dilakukan oleh seseorang saat mereka mencapai tahap kematangan melalui pertumbuhan, pematangan, dan belajar. 

Contoh perkembangan manusia adalah bayi baru lahir yang belum bisa merangkak, kemudian, setelah bisa merangkak, dia akan belajar berjalan sendiri dengan bantuan orang tua. Kematangan fisik, peningkatan kemampuan bicara atau keterampilan, dan kematangan emosi dan pikiran adalah perkembangan yang lain yang dilalui secara bertahap. 

Begitu juga perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini, anak yang belum sama sekali mengenal pendidikan akan susah belajar membaca, menulis, dan berhitung.Maka perlu pengajaran dari guru melalui Pendidikan PAUD atau TK. Anak usia dini, biasanya disebut sebagai anak yang berusia antara 0 dan 6 tahun, adalah periode perkembangan manusia yang sangat penting di mana otak anak berkembang pesat dan menjadi landasan bagi perkembangan selanjutnya. 

Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami karakteristik perkembangan anak usia dini agar kita dapat memberikan stimulasi yang tepat untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangannya secara optimal. Meskipun pertumbuhan dan perkembangan adalah proses yang berbeda, keduanya adalah proses yang saling terkait dan tidak dapat dipisahkan.

Berikut ini adalah beberapa ciri umum perkembangan anak usia dini

1. Unik
Setiap anak memiliki ciri-ciri yang berbeda, baik dari segi fisik, temperamen, maupun gaya belajarnya.

2. Masa Potensial

Usia dini adalah masa keemasan perkembangan anak, dan mereka memiliki kemampuan belajar yang luar biasa.

3. Spontan
Anak-anak usia dini seringkali spontan dan kurang kontrol diri.

4. Ceroboh
Anak-anak usia dini sering ceroboh dan tidak berhati-hati karena mereka masih belajar mengorganisasikan gerakannya.

5. Aktif dan Energik

Anak-anak usia dini sangat aktif dan senang beraktivitas.

6. Egosentris
Anak-anak usia dini sering berpusat pada diri sendiri dan sulit memahami perspektif orang lain.

7. Rasa Ingin Tahu yang Besar

Anak-anak usia dini sangat ingin tahu dan suka menjelajahi lingkungannya.

8. Jiwa Petualang
Anak-anak muda suka mencoba hal-hal baru dan mengambil risiko.

9. Imajinasi dan Fantasi yang Tinggi
Anak-anak usia dini sangat kreatif, jadi mereka senang bermain peran dan bercerita.

10. Mudah Frustrasi
Karena anak-anak usia dini masih belajar mengendalikan emosinya, mereka dapat menjadi frustrasi ketika mereka tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan.

11. Rentang Perhatian yang Pendek
Anak usia dini mudah bosan dan membutuhkan variasi dalam kegiatan belajar.

Selain karakteristik umum di atas, terdapat pula aspek-aspek perkembangan anak usia dini yang perlu diperhatikan, yaitu:

a) Perkembangan Kognitif yaitu kemampuan anak untuk berpikir, belajar, dan memecahkan masalah.

b) Perkembangan Fisik Motorik yaitu kemampuan anak untuk melakukan gerakan tubuh, seperti berjalan, berlari, melompat, dan melempar.

 c) Perkembangan Bahasa yaitu kemampuan anak untuk berkomunikasi, baik secara verbal maupun non-verbal.

d) Perkembangan Sosial Emosional: Kemampuan anak untuk berinteraksi dengan orang lain, memahami dan mengelola emosinya, dan membangun rasa percaya diri.

e) Perkembangan Agama dan Moral yaitu kemampuan anak untuk memahami dan menerapkan prinsip agama dan moral dalam kehidupan sehari-hari.


Contoh Perkembangan Anak Usia Dini dalam Kehidupan Sehari-hari

Berikut adalah beberapa contoh perkembangan anak usia dini dalam kehidupan sehari-hari mereka, yang dikategorikan berdasarkan aspek perkembangannya:

A. Perkembangan Fisik Motorik:

  • Usia 1-2 tahun: Anak akan belajar berjalan, mulai naik dengan pegangan, menggambar garis dan lingkaran, dan melempar bola dengan tangan.
  • Usia 3-4 tahun: Berlari dengan lebih baik, melompat hanya dengan kaki satu, menaiki sepeda roda secara mandiri.
  • Usia 5-6 tahun: Berlari dengan kecepatan yang lebih tinggi, melempar bola dengan tepat, dan menggambar bentuk yang lebih kompleks seperti orang dan rumah, menangkap bola menggunaka tangan.

B. Perkembangan Kecerdasan:

  • Usia 1-2 tahun: Mempelajari istilah dasar seperti "besar" dan "kecil", mampu meniru cara orang berbicara dan bertindak, mempelajari instruksi sederhana, mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan puzzle sederhana.
  • Usia 3-4 tahun: Mereka mampu menghitung benda mulai dari 1 hingga 10, dapat membedakan warna dan bentuk, dapat bercerita dengan kalimat sederhana, dan dapat menyelesaikan puzzle yang lebih kompleks.
  • Usia 5-6 tahun: Mereka mampu menghitung benda sampai 20.
    Mampu menyelesaikan puzzle yang rumit dan membedakan huruf dan angka.

C. Pertumbuhan Bahasa:

  • Usia 1-2 tahun: Memiliki kemampuan untuk mengucapkan kata-kata dasar, memahami kosa kata dan frasa dasar, dan membuat kalimat pendek. Mereka juga dapat berkomunikasi dengan orang lain dengan menggunakan gerak tubuh dan kata-kata.
  • Usia 3-4 tahun: Anak-anak lebih mampu menggunakan tata bahasa dan mengucapkan kalimat yang lebih panjang, mampu menjawab pertanyaan secara menyeluruh dan menceritakan sebuah cerita.
  • Usia 5-6 tahun: Mereka dapat berbicara dengan lancar dan jelas, menggunakan kosa kata yang lebih luas, dan memahami konsep abstrak, dapat berkomunikasi dengan orang lain.

D. Perkembangan Emosional dan Sosial:

  • Usia 1-2 tahun: Mulai menunjukkan perhatian kepada orang tua dan pengasuh, mulai bermain dengan anak-anak lain, menunjukkan ketakutan dan belajar mengendalikan emosinya.
  • Usia 3-4 tahun: Mampu bermain secara kooperatif dan berbagi mainan dengan anak lain, mampu mematuhi aturan dasar, mampu mengucapkan emosinya dengan kata-kata.
  • Usia 5-6 tahun: Mampu membangun hubungan pertemanan yang lebih erat dan memahami perasaan teman, mampu mengikuti aturan yang lebih kompleks dan menyelesaikan konflik dengan cara yang damai. 
  • Perkembangan Moral dan Agama:
  • Usia 1-2 tahun: Anak mampu menunjukkan rasa ingin tahu tentang etika dan agama, berdoa, dan membedakan yang baik dan buruk.
  • Usia 3-4 tahun: Anak-anak mulai memahami makna Tuhan dan mulai menghafal doa-doa sederhana, memiliki kemampuan untuk mengikuti aturan agama dengan bantuan orang tua dan dapat membedakan antara yang benar dan salah.
  • Usia 5-6 tahun: Memiliki pemahaman yang lebih baik tentang prinsip agama dan moral, dapat menerapkan prinsip-prinsip ini dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat membantu orang lain.

Ingatlah bahwa setiap anak memiliki perkembangan yang berbeda. Contoh-contoh di atas hanya memberikan gambaran umum tentang bagaimana biasanya anak-anak berkembang pada usia tertentu. Kebutuhan dan perkembangan unik anak-anak dapat dipenuhi dengan dukungan dan stimulasi yang tepat dari orang tua dan pengasuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun