Anak-anak usia dini sangat aktif dan senang beraktivitas.
6. Egosentris
Anak-anak usia dini sering berpusat pada diri sendiri dan sulit memahami perspektif orang lain.
7. Rasa Ingin Tahu yang Besar
Anak-anak usia dini sangat ingin tahu dan suka menjelajahi lingkungannya.
8. Jiwa Petualang
Anak-anak muda suka mencoba hal-hal baru dan mengambil risiko.
9. Imajinasi dan Fantasi yang Tinggi
Anak-anak usia dini sangat kreatif, jadi mereka senang bermain peran dan bercerita.
10. Mudah Frustrasi
Karena anak-anak usia dini masih belajar mengendalikan emosinya, mereka dapat menjadi frustrasi ketika mereka tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan.
11. Rentang Perhatian yang Pendek
Anak usia dini mudah bosan dan membutuhkan variasi dalam kegiatan belajar.
Selain karakteristik umum di atas, terdapat pula aspek-aspek perkembangan anak usia dini yang perlu diperhatikan, yaitu:
a) Perkembangan Kognitif yaitu kemampuan anak untuk berpikir, belajar, dan memecahkan masalah.
b) Perkembangan Fisik Motorik yaitu kemampuan anak untuk melakukan gerakan tubuh, seperti berjalan, berlari, melompat, dan melempar.
 c) Perkembangan Bahasa yaitu kemampuan anak untuk berkomunikasi, baik secara verbal maupun non-verbal.
d) Perkembangan Sosial Emosional: Kemampuan anak untuk berinteraksi dengan orang lain, memahami dan mengelola emosinya, dan membangun rasa percaya diri.
e) Perkembangan Agama dan Moral yaitu kemampuan anak untuk memahami dan menerapkan prinsip agama dan moral dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh Perkembangan Anak Usia Dini dalam Kehidupan Sehari-hari
Berikut adalah beberapa contoh perkembangan anak usia dini dalam kehidupan sehari-hari mereka, yang dikategorikan berdasarkan aspek perkembangannya: