Langkah pertama yang ditempuh Syah Reza Pahlevi ialah membangun kekuatan militer modern. Syah Reza mengadakan pelatihan pejabat-pejabat militer di Prancis dan memberlakukan wajib militer. Sekitar 33% anggaran negara digunakan untuk pendanaan militer dan sejumlah anggaran lainnya yang didapatkan dari sektor penghasilan minyak. Syah Reza melancarkan westernisasi pasukan militer, secara politik mampu mendominasi negara. (Saleh Al Hadab, 2022)
Langkah Qajar memperbaiki sisi pedndidikan dengan mendirikan sekolah mendapati banyak hambatan, tetapi Shah Reza mempercepat pembangunan dan pelatihan guru. Hingga pada tahun 1934 dibuatah suatu undang-undang tentang pendidikan, yakni The Teacher Training (UndangUndang Pendidikan Guru) yang melahirkan sejumlah perguruan tinggi baru. Menteri Pendidikan memberlakukan kurikulum yang baru untuk sekolah-sekolah teologi. Bahkan, sebagai alternative bagi pendidikan agama, didirikan sekolah-sekolah teknik oleh Menteri Pendidikan, Menteri Kesehatan, Industri, Pertanian, Pertahanan dan Menteri Keuangan. Universitas Teheran yang didirikan pada tahun 1934, merupakan intisusi pertama yang berdiri dalam kategori universitas nasional.
Kemajuan signifikan juga terlihat dengan keberadaan rumah sakit, klinik, laboratorium, uji pangan dan penyuntikan anak-anak sekolah untuk mencegah penyakit yang melemahkan tubuh. Kebijakan Syah Reza dalam bidang ini adalah memerintahkan program mempelajari misi tahunan pelajar ke universitas-universitas Eropa untuk mempromosikan studi hukum, ekonomi, kedokteran dan teknik demi membantu memodernisasi Negara Iran. Di sisi lain, ada usaha Syah Reza dianggap buruk, ialah usaha untuk menghapus kerudung, menyerukan mengadopsi busana Barat, menghapus pengaruh ulama dalam masyarakat, mengefisienkan operasi organisasi dalam birokrasi dan bisnis. Kebijakan ini dianggap memarginalkan kaum ulama. Tegasnya, Shah Reza berusaha membaratkan Iran lewat kebijakan dan otoritas kekuasaannya. (Saleh Al Hadab, 2022)
Shah Reza sadar akan kelemahan Dinasti Qajar yang sedari awal sangat tunduk kepada imperialisme eropa. Maka sebagai seorang "nasionalis", ia berhasrat untuk mengakhiri dominasi asing atas Iran. Menjelang perang dunia II, Shah Reza mengizinkan agen-agen Jerman untuk mengganggu kepentingan Inggris di Selatan, khususnya di daerah ladang-ladang minyak. Langkah ini dilakukan bukan karena mengagumi ideologi dan tindakan Nazi, melainkan strategi untuk membungkam dan menstrilisasi pengaruh Inggris di Iran. Tetapi akhirnya pada September 1941, tentara Inggris dan Rusia menyerbu Iran dan memaksa Shah Reza turun tahta, meletakkan jabatannya dan mengangkat putra terkecilnya menjadi shah yang baru yakni Muhammad Reza Pahlevi, secara terpaksa.
Sebagaimana perang global pertama, Perang Dunia II juga memporak-porandakan ekonomi Iran. Secara politik pada era ini terjadi liberalisasi. Para tahanan politik dibebaskan, pers lebih bebas. Shah yang baru, putra Syah Reza pahlevi, bernama Muhammad Reza pahlevi. Meneruskan kekuasaan pemerintahan ayahnya.
Pada awal pemerintahannya, karena ia belum cakap dalam memimpin sebuah negara, ia akhirnya hanya menjadi pemimpin boneka yang harus berterima kasih kepada Inggris. Inilah kemudian yang memperjelas bahwa ideologi dan kecenderungan pemerintahan dinasti pahlevi sangat dekat pada Barat.
Perkembangan, Puncak Kekuasaan dan KeruntuhannyaÂ
Dinasti pahlevi bermula dari diangkatnya reza khan menjadi shah, Reza Shah Pahlavi yang berkuasa sejak 1925 hingga tahun 1941. Maka pada tahun 1941, ia digantikan oleh anaknya yang Bernama Muhammad Reza Shah Pahlavi. (Ni'am, 2013)
Kalangan elitis pada saat itu seperti para pedagang kaya, para pemilik modal, tuan tanah, pegawai elit dan kalangan administrator mendominasi komposisi jabatan politis di dalam tubuh pemerintahan iran. Kedekatan pahlevi dengan Amerika mendorong timbulnya banyak dukungan yang dilancarkan Amerika terhadap kepentingan Iran. Hal ini pula yang menjadi sebab dari kebergantungan dan keterikatan Iran secara finansial dan bantuan militer terhadap Amerika. Terlebih dari itu, Pahlevi juga menyerukan pembangunan negara sekuler dan modernisasi masyarakat sejalan dengan modernisasi barat. Maka diprogramkanlah reformasi pertanian, "white revolution"Â atau reformasi pertanahan. Lalu ia menyerukan perbaikan-perbaikan fasilitas pendidikan, perbaikan perlayanan masyarakat dan memberikan hak-hak suara kepada perempuan, bahkan pada saat itu banyak perempuan yang menjadi pejabat penting pemerintahan. (Ni'am, 2013)
Revolusi putih secara natural mendapatkan pertentangan dari kalangan oposisi, terutama intelektual, mahasiswa dan ulama, karena wacana modernisasi iran ini dinilai bertentangan dan merusak ajaran-ajaran islam. Maka untuk melawan pergerakan para oposisi ini, shah memanfaatkan dukungan Amerika Serikat pada tahun 1953 untuk membantu menyediakan polisi rahasia telah menghancurkan gerakan-gerakan nasionalis dan komunis melalui penyusupan polisi rahasia SAVAK melaui komunitas-komunitas perdagangan. SAVAK merupakan organisasi intelejen yang didirikan oleh Shah berkat bantuan CIA dan Mossad, organisasi intelejen Israel, yang tujuan berdirinya ialah untuk memperkuat pemerintahan Shah pada tahun 1957 hingga akhirnya SAVAK dibubarkan ketika meletus revolusi Islam Iran pada tahun 1979 (Ni'am, 2013)
Dalam keberjalanannya, konfrontasi idealisme dua tokoh politisi Iran sempat hampir pecah menjadi sebuah pemberontakan ketika Mohammad Musaddeq (1880-1967) atau Mohammad Mossadegh, seorang pemimpin politik Iran yang menasionalisasikan kepemilikan minyak Inggris Iran pada tahun 1951--1953, hampir berhasil menggulingkan shah. Sebagai putra seorang pejabat publik Iran, Mosaddeq tumbuh sebagai anggota elit penguasa Iran. Ia menerima gelar Doktor Hukum dari Universitas Lausanne di Swiss dan kemudian kembali ke Iran pada tahun 1914 dan diangkat sebagai gubernur jenderal yang penting provinsi Fars. Dia tetap di pemerintahan setelah naik ke kekuasaan Reza Khan pada tahun 1921 dan menjabat sebagai menteri keuangan.
Sempat ia pula menjabat sebagai menteri luar negeri. Musaddeq terpilih menjadi Majelis (parlemen) pada tahun 1923. Ketika Reza Khan terpilih shah (sebagai Reza Shah Pahlevi) pada tahun 1925, bagaimanapun, sebetulnya Mosaddeq menentang langkah tersebut dan dipaksa untuk pensiun ke kehidupan pribadi. Mosaddeq masuk kembali ke dunia politik pada tahun 1944, setelah Reza Pengunduran diri paksa Shah pada tahun 1941