Mohon tunggu...
Syifa ShafiraAzzahra
Syifa ShafiraAzzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Magister Kajian Sastra dan Budaya

Yang dikatakan akan hilang, yang ditulis akan abadi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Upaya Pelindungan Aksara Jawa sebagai Warisan Budaya Bangsa di Surabaya

30 April 2023   19:27 Diperbarui: 30 April 2023   19:41 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemudian, pelindungan merupakan upaya menjaga keberlanjutan kebudayaan yang dilakukan dengan cara inventarisasi, pengamanan, pemeliharaan, penyelamatan, dan publikasi. Pemajuan kebudayaan dilakukan untuk melestarikan warisan budaya bangsa sehingga kebudayaan menjadi haluan pembangunan nasional.

Upaya pelindungan aksara Jawa di Surabaya sebenarnya sudah dilakukan pemerintah dalam berbagai bentuk, seperti memasukkan pelajaran bahasa dan aksara Jawa sebagai pelajaran muatan lokal di sekolah agar siswa-siswi memiliki wawasan terkait aksara Jawa sebagai bagian dari bahasa dan budaya Jawa. 

Namun, mempelajari aksara Jawa dalam pelajaran muatan lokal masih kurang cukup untuk meningkatkan minat pada generasi muda untuk menjaga dan melindungi aksara Jawa karena pemahaman jadi terbatas untuk nilai mata pelajaran.

Upaya lainnya yang dapat dilakukan untuk pelindungan aksara Jawa adalah membuat aksara Jawa menjadi familier bagi masyarakat Surabaya, khususnya generasi muda: menuliskan nama-nama jalan dan bangunan disertai dengan aksara Jawa seperti yang sudah sejak dahulu dilakukan oleh Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). 

Aturan tersebut tertera dalam Undang-Undang Republik Indonesia tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta Pasal 15 Ayat 1K meliputi melestarikan dan mengembangkan budaya Yogyakarta serta melindungi berbagai budaya masyarakat daerah lainnya yang berada di DIY. Oleh karena itu, upaya tersebut juga dapat dilakukan di Surabaya untuk mempertahankan budaya Jawa, khususnya aksara Jawa, di Surabaya.

Berikutnya, pemanfaatan teknologi dapat digunakan untuk memudahkan pembelajaran aksara Jawa. Berbagai situs dan aplikasi aksara Jawa di internet dapat menunjang kebutuhan tersebut, seperti situs www.sastra.org dan beberapa aplikasi: Aksara Jawa - Nulis Aksara Jawa, Marbel Hanacaraka Gim Edukasi, Aksara, dan Sinau Bahasa Jawa. 

Ditinjau dari data Proporsi Individu yang Menggunakan Internet Menurut Provinsi (Persen) per 2017--2019, dengan empat kategori media berupa desktop; laptop; tablet; dan ponsel, Pulau Jawa menjadi pengguna internet terbesar di Indonesia. 

Provinsi Jawa Timur meraih posisi kedua dari data tersebut dan menunjukkan peningkatan yang signifikan: 31,17% (2017), 38,75% (2018), dan 47,10% (2019). Dengan demikian, pengenalan aksara Jawa melalui teknologi optimis dapat dilakukan pada masyarakat Surabaya karena ada kemudahan akses perangkat dan internet.

Dengan upaya-upaya tersebut, generasi muda di Surabaya diharapkan dapat menjadi penerus bangsa untuk melestarikan kebudayaan Jawa, yaitu dengan memperkenalkan budaya Jawa melalui aksara Jawa yang tidak hanya dipelajari di sekolah, tetapi dapat dipahami dan diturunkan antargenerasi. Oleh karena itu, masyarakat Jawa di Surabaya dan pemerintah perlu melestarikan aksara Jawa sebagai bagian dari warisan budaya bangsa.      

   

Referensi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun