Mohon tunggu...
Syifa SalsabilaAfsa
Syifa SalsabilaAfsa Mohon Tunggu... Penulis - pengarang

its my life

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

METODE ANALISIS FRAMING DALAM DUNIA SOSIAL MEDIA

11 Desember 2022   16:12 Diperbarui: 11 Desember 2022   16:18 1377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Metode Analisis Framing Dalam Dunia Sosial Media

Framing adalah pengumpulan atau pengemasan informasi tentang suatu peristiwa dengan tujuan membentuk opini atau mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap peristiwa tersebut. Selain itu  Framing merupakan teknik untuk menggambarkan realitas. Kebenaran tentang suatu kejadian tidak sepenuhnya disangkal, tetapi secara halus terdistorsi dengan menekankan aspek-aspek tertentu.

Di sini saya akan menjelaskan bagaimana framing dalam dunia sosial media. Media sosial yang juga dikenal sebagai media sosial adalah platform digital yang memungkinkan penggunanya untuk berkomunikasi satu sama lain dan berbagi konten berupa tulisan, foto, dan video. Ini juga merupakan platform digital yang memungkinkan penggunanya melakukan aktivitas sosial. Media sosial adalah cara lain manusia untuk berinteraksi satu sama lain yang dilakukan secara online, memungkinkan manusia untuk berinteraksi satu sama lain tanpa dibatasi oleh ruang atau waktu. Jadi pada media sosial tersebut bahwa framing sangat dibutuhkan bagi para penelitian dan juga bagaimana sebuah framing yang dipakai untuk menganalisis sesuatu yang ada di dalam media sosial baik istagram twiter forum baca dan lain sebagainya.

Pada Pendekatan framing ini digunakan untuk menentukan bagaimana media membingkai realitas. Perbedaan cara masing-masing media membingkai berita mengungkapkan siapa menguasai siapa lawan siapa, siapa kawan siapa lawan, siapa patron dan siapa klien. Kebijakan redaksi ini berfungsi sebagai pedoman dan metrik untuk menentukan insiden mana yang harus diangkat dan dipilih untuk berita atau komentar. Selain kebijakan redaksional yang mempengaruhi karakteristik pemberitaan suatu media, adanya kepentingan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi bagaimana suatu media membahas suatu berita tertentu. Kepentingan tersebut dapat dilihat dengan menganalisis secara cermat berita yang disajikan, apakah membela kepentingan pemerintah, kepentingan pemilik modal, atau kepentingan rakyat.

Pendekatan framing digunakan untuk menentukan bagaimana media membingkai realitas. Perbedaan cara masing-masing media membingkai berita mengungkapkan siapa menguasai siapa lawan siapa, siapa kawan siapa lawan, siapa patron dan siapa klien. Kebijakan redaksi ini berfungsi sebagai aPembingkaian ini merupakan proses konstruksi, artinya realitas diinterpretasikan dan direkonstruksi dengan cara tertentu dan dengan makna tertentu. Akibatnya, hanya bagian-bagian tertentu yang lebih bermakna, lebih menarik perhatian, dianggap penting, dan lebih relevan di benak publik. Dalam praktiknya, analisis framing banyak digunakan untuk mengkaji bingkai surat kabar, mengungkapkan bahwa setiap surat kabar memiliki seperangkat kebijakan politiknya sendiri. Masyarakat lebih mudah menerima berita yang disajikan oleh media massa baik online maupun televisi saat ini. Banyak orang akan mempercayai informasi yang disampaikan oleh media penyampai informasi, sehingga image yang terbentuk pada setiap individu atau kelompok sangat bergantung pada media.

Framing merupakan  konsep yang terkait dengan berbagai elemen dalam teks berita (setiap kutipan sumber, latar belakang informasi, dan penggunaan kata/kalimat tertentu) dalam keseluruhan teks. Pembingkaian ini berkaitan dengan makna; bagaimana seseorang memaknai suatu peristiwa diungkapkan oleh seperangkat tanda dalam teks. Perangkat framing dibagi menjadi empat struktur utama dalam pendekatan ini. Yang pertama adalah struktur sintaksis, diikuti oleh struktur skrip, kemudian struktur tematik, dan terakhir struktur retoris. Media merupakan penggerak aktif yang dapat mengarahkan opini publik bahkan memberi nilai pada fakta. Bagi media, berita adalah bingkai yang membatasi pemahaman pembaca. Media menyampaikan pesan kepada publik melalui rangkaian paragraf dalam setiap berita. Framing adalah prinsip yang mengatur pengalaman dan realitas yang kompleks secara subyektif. Orang melihat realitas melalui lensa ini dengan cara tertentu, sebagai sesuatu yang bermakna dan teratur. Media pertanian mengatur realitas kehidupan sehari-hari dan mengubahnya menjadi sebuah cerita. Analisis framing menyelidiki cara individu mengatur pengalaman mereka untuk mengidentifikasi dan memahami peristiwa dan memahami aktivitas kehidupan yang sedang berlangsung.

komunikasi

Dalam mengonstruksi fakta, analisis framing digunakan untuk membedah metode atau ideologi media. Framing adalah metode untuk menentukan bagaimana cara pandang atau sudut pandang seorang jurnalis digunakan ketika memilih isu dan menulis berita. Akibatnya, berita menjadi manipulatif dan terarah, mendominasi eksistensi subjek sebagai sesuatu yang sah, objektif, natural, normal, dan tidak bertekanan.

sosiologi

Secara sosiologis, analisis framing merupakan kelanjutan dari kebiasaan kita mengkategorikan, mengorganisasikan, dan secara aktif menginterpretasikan pengalaman hidup kita untuk memahaminya. Frame adalah skema interpretasi yang memungkinkan orang untuk melokalkan, memahami, mengidentifikasi, dan memberi label peristiwa dan informasi.

psikologi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun