Praktikum
- Praktikum berlangsung satu semester (durasi satu pertemuan per minggu)
- Praktikum didampingi oleh asisten laboratorium (coas)
- Praktikum berlangsung di laboratorium bukan di lapangan langsung (biasanya ada praktikum yang membutuhkan pengamatan di lapangan langsung namun tidak menginap)
- Penutup dari praktikum biasanya terdapat test dalam bentuk tulisan atau test dalam bentuk lisan dengan asisten laboratorium (coas)
Untuk praktikum menurut saya tidak terlalu berat. Namun dalam satu semester bisa terdapat 5 praktikum sehingga pelaksanaan praktikum mempunyai kemungkinan untuk tumpang tindih. Dampaknya laporan praktikum yang harus ditumpuk bisa lebih dari satu dalam satu minggu. Hal ini saya anggap sebagai salah satu risiko masuk Kehutanan.
Itu tadi adalah gambaran pengalaman saya sebagai anak Kehutanan Universitas Gadjah Mada. Menurut saya apabila hendak masuk Kehutanan, coba cari tahu tentang Kehutanan terlebih dahulu. Lebih baik tidak menyesal di tengah-tengah.
Hutan mempunyai peranan yang sangat penting untuk kehidupan. Jadi saya harap akan ada banyak orang yang sadar hal tersebut sehingga hutan akan tetap ada bahkan semakin banyak sehingga manfaatnya akan lebih terasa lagi.
Ingat tujuan mengapa masuk Kehutanan. Hal tersebut saya pegang sampai sekarang supaya saya tidak salah arah. Semoga cerita saya bisa digunakan sebagai gambaran untuk kamu yang tertarik masuk Kehutanan. Semangat ya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H