Semakin lama, pelukannya membuat perasaanku tenang. Tubuh dinginnya seakan memberikan energi yang kuat ke dalam jiwaku.
"Kek, Erik rindu kakek." Ia mengangguk, memberi isyarat bahwa dirinya pun mengerti perasaanku.
TAMAT
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!