Mohon tunggu...
Syifa Maisarah
Syifa Maisarah Mohon Tunggu... Administrasi - administrasi

fresh Graduate

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Digitalisasi Sektor Pertanian, Strategi Meningkatkan Produktivitas Pertanian Berkelanjutan di Sulawesi Tenggara

9 Agustus 2022   19:52 Diperbarui: 10 Agustus 2022   22:23 1291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

HASIL

Keberhasilan Teknologi Dalam Mendorong Produktivitasi Pertanian Berkelanjutan Di Sultra

Konsep pengembangan pertanian yang banyak dikembangkan pada saat ini adalah konsep pertanian cerdas (smart farming) yang berorientasi pada pertanian berkelanjutan (precision agriculture). Bertujuan untuk melakukan optimalisasi berupa peningkatan hasil (kualitas dan kuantitas) dan efisiensi penggunaan sumber daya yang ada. Ditengah pesatnya perkembangan teknologi pertanian, beberapa wilayah di Indonesia seperti Kota Denpasar, Cilacap dan Ngawi telah menerapkan teknologi pertanian dan memiliki produktivitas rata-rata Nasional. Tingginya produktivitas pertanian seperti padi di daerah ini merupakan hasil dari pemanfaatan teknologi pertanian produksi tepat guna seperti teknologi digital farming, penggunaan Varietas Unggul Baru (VUB) dan proses pemupukan yang tepat. Termotivasi dari pengembangan program di beberapa daerah tersebut, Pemerintah Sultra bersama dengan dinas terkait berupaya meningkatkan pengembangan produktivitas pertaniannya. Upaya tersebut dilakukakan dengan mengimplementasikan digitalisasi ke sektor pertanian. 

Digitalisasi pertanian di Sultra merupakan strategi yang tepat untuk diimplementasikan oleh petani karena sektor pertanian di Sultra menjadi kekuataan ekonomi Indonesia Timur dan telah berhasil menyumbang nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) serta lapangan pekerjaan yang besar, meskipun angka ini semakin menurun setiap tahunnya. Sektor pertanian masih menjadi sektor terbesar dengan pangsa terhadap PDRB Sultra sebesar 24,78% diikuti oleh sektor pertambangan (sumber: laporan Perekonomian Provinsi Sultra Mei Tahun 2022).

Banyaknya penduduk yang bekerja di sektor unggulan tidak menjadikan kesejahteraan masyarakat Sultra meningkat. Tingkat kemiskinan di Sultra masih berada diatas rata-rata nasional, dengan porsi terbesar adalah masyarakat di perdesaan.  Sehingga dengan adanya penerapan teknologi digital akan meningkatkan pertumbuhan PDRB sektor pertanian, dan juga meningkatkan produktivitas hasil pertanian serta nilai tambah petani.

Salah satu langkah yang dilakukan oleh Pemerintah Sultra adalah meluncurkan aplikasi Geospasial Sistem Informasi Prasarana dan Sarana Pertanian (GININFOSP) pada tahun 2021. Aplikasi ini bertujuan untuk memudahkan petani dalam mengakses informasi terkait prasarana dan sarana pertanian. Sehingga petani akan lebih mudah saat mencari lokasi kios pupuk dengan satu klik di aplikasi tersebut dan dapat mempercepat produktifitas pertanian di Sultra.

Selain itu, pemerintah juga telah memperkenalkan digital farming kepada petani. Teknologi ini sebagai program agar petani dapat mengelola sektor pertanian dengan berbasis bantuan digital agroteknologi sejak dini. Dengan digital farming ini, petani dapat menggunakan berbagai teknologi dan aplikasi untuk meminimalkan risiko yang menyebabkan gagal panen. Digital farming menggunakan bantuan alat sensor tanah dan udara bernama RiTx dan ponsel berbasis android yang dapat menjangkau minimal 10 hektare lahan pertanian.  Setiap lima menit sekali, RiTx bertani akan memberikan informasi apa yang terjadi di lahan pertanian meskipun si petani sedang berada di luar daerah. Aplikasi ini sangat bermanfaat bagi petani di Sultra, dikarenakan juga mampu memberikan informasi terkait prediksi cuaca, maupun jadwal pemupukan yang baik dilakukan oleh petani.

Digital eco farming merupakan suatu konsep pengelolaan pertanian secara organik yang didukung oleh penggunaan platform yang dikonektivitaskan dengan perangkat teknologi seperti Smartphone. Dalam perkembangannya, konsep ini diintegritaskan dengan usaha peternakan/ integrated digital eco farming. Tujuannya untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi tahap persiapan tanam, pengelolaan budidaya panen, hingga paska panen sehingga akan meningkatkan produktivitas lahan pertanian.

Salah satu daerah di Sultra yang berhasil mengimplementasikan konsep integrated digital eco farming adalah Desa Langgomea, Kecamatan Wepai, Kabupaten Konawe di tahun 2021. Keberhasilannya dalam menerapkan konsep ini mampu menciptakan lokasi agrowista terpadu yang bernam Taman Edukasi Jiwa Asri yang mengintegrasikan budidaya padi organik, pengembangan tanaman holtikultura, peternakan, dan budidaya ikan air tawar. Sehingga konsep ini mampu mendorong terciptanya model zero waste dengan tingkat produktivitas yang lebih tinggi.

Keberhasilan konsep digital eco farming yang diterapkan di Desa Langgomea, menjadikan daerah lainnya di Sultra yaitu Desa Mokupa, Kecamatan Lambandia, Kabupaten Kolaka Timur juga ikut menerapkan konsep tersebut. Untuk melihat tingkat keberhasilan penerapan konsep tersebut sebagai bahan pembanding maka demplot dibagi menjadi tiga bagian yaitu, demplot organik (pemupukan padat dan urine ternak sapi), demplot organik (pemupukan urine sapi, dan demplot anorganik dengan luas masing-masing 0,5 Ha. Berdasarkan hasil panen padi sawah pada ketiga demplot menunjukkan bahwa demplot organik (pemupukan padat dan urine ternak sapi) memiliki produktivitas lebih tinggi dibandingkanya demplot yang lain. Selain itu, dengan biaya produksi yang rendah mampu meningkatkan kualitas gabah yang berkualitas dibandingkan dengan biaya produksi demplot lainnya sehingga akan mendapatkan keuntungan yang optimal. Sehingga secara keseluruhan implementasi digital eco farming ini mampu meningkatkan produktivitas lahan dari 5 ton/Ha menjadi 6 ton/Ha.

Tabel 1.1 Perbandingan Analisis Usaha 3 Demplot Percontohan untuk Luas 1 Ha tahun 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun