Mohon tunggu...
Nursyifa Azzahro
Nursyifa Azzahro Mohon Tunggu... Dosen - Linguist

Dosen Sastra Jepang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sebuah Alasan

12 November 2023   16:23 Diperbarui: 12 November 2023   17:48 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Lantas kau keluar dan menatapku pilu. Mencoba cermati makna yang terkandung dalam genangan air mata yang masih saja berat untuk menetes. 

Untuk kali pertama kau sempatkan waktu melihat dalam hatiku yang robek. Dalam percakapan bisu tengah malam itu, aku sudah tak mau lagi berharap engkau memberi pintu. 

Terlalu sakit, ketika harapan itu lagi dan lagi membiru. Benar saja, engkau pergi tanpa kata.

Hah, sudah kuduga!

Air mataku meninggi ketika mengingat semuanya. 

Dulu, saat kau belum terjun dalam dunia itu, kau masih ramah menyapaku. 

Tawapun begitu lepas mengiringi indahnya hari-hari bersamamu. 

Namun setelah hari itu, setelah kutemukan kau dalam barisan hitam tak bercelah, kau lupa tentang aku dan kenangan kita.

Mungkin kepalamu pernah terbentur lalu hilang ingatan. Atau harus kubenturkan lagi agar kau kembali seperti semula? 

Aku ini sahabatmu...

Kau sedang berlari dalam lorong gelap tak bertumpu. Kau tak melihat kegelapannya, dan aku harus menuntunmu kembali, kawan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun