Mohon tunggu...
Syifa Ann
Syifa Ann Mohon Tunggu... Penulis - Write read sleep

Alumni Sosiologi, Penyuka Puisi | Pecinta Buku Nonfiksi & Kisah Inspirasi. | Pengagum B.J Habibie. | Pengguna K'- Mobilian. | Addicted With Joe Sacco's Books. | Risk Taker. ¦ A Warrior Princess on Your Ground. | Feel The Fear, and Do It Anyway :)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

3 Cerita Warga Biasa Mengawal Bahasa Indonesia Mendunia

20 Agustus 2016   20:38 Diperbarui: 21 Agustus 2016   05:34 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Artikel yang menarik dan edukatif, untuk ulasan selengkapnya bisa dibaca di artikel tersebut.

2.Mengajar Bahasa Indonesia di Tiga Benua

5 Tahun lebih menjadi pengajar bahasa Indonesia untuk penutur asing di Korea Selatan membuat Ony Jamhari memahami jika mengajarkan bahasa Indonesia di luar negeri tentu berbeda dengan mengajarkan bahasa Indonesia di Tanah Air. Banyak tantangan, disamping kebanggaan.

Sebelum mengajar di Korea, Ony berkesempatan mengenalkan Bahasa Indonesia di Australia dan Amerika atas dana kedua pemerintah tersebut. Lewat bahasa Indonesia, kecintaan Ony kepada bangsa Indonesia semakin lama semakin dalam. Ia selalu bersemangat ketika diminta untuk mengenalkan Indonesia dalam berbagai kegiatan baik di dalam maupun luar kampus.

"Ada kepuasaan tersendiri ketika kita dapat berbagi informasi mengenai bangsa kita kepada orang asing. Terlebih kalau orang tersebut mau belajar budaya kita seperti belajar bahasa Indonesia." Imbuhnya.

Dari berbagai tantangan itu, menurut Ony problem serius adalah bagaimana menarik mahasiswa untuk belajar bahasa Indonesia. Bagi sebagian institusi yang punya jurusan bahasa Indonesia, seperti Southeast Asian Studies, pengajar tak perlu mencari murid. Tetapi, jika bahasa Indonesia sebagai mata kuliah pilihan atau sebagai Special Language Program, maka ceritanya akan lain. Pengajar, juga akan menjadi “tenaga pemasaran”. Itulah yang terjadi ketika Ony mengajar bahasa Indonesia di Amerika Serikat dan Korea Selatan.

Ketika di kuarter pertama mengajar bahasa Indonesia di Universitas Stanford Amerika, Ony mengaku hanya punya seorang mahasiswa. Yang mengejutkan bagi Ony, mahasiswa tersebut justru berasal dari Singapura. Baru di kuarter kedua,ada beberapa mahasiswa Amerika ikut belajar bahasa Indonesia.

Dari pengalaman ini Ony belajar banyak bahwa pengajar bahasa Indonesia tidak hanya dituntut untuk menguasai materi tetapi juga harus mempunyai kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik khususnya mempromosikan program. Pangkasnya.

Artikel yang menarik, untuk ulasan selengkapnya bisa dibaca di artikel tersebut.

3. Mengajar Privat Bahasa Indonesia di Jepang, Dag-dig-dug tapi Mengharukan

Bermukim di Negeri Sakura memberikan Weedy Khosino banyak pengalaman berkesan dalam hidupnya salah satunya adalah ketika ia diminta mengajarkan Bahasa Indonesia untuk sahabat guru bahasa Jepangnya yang akan segera memiliki menantu pria asal Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun