Mohon tunggu...
Syifa Ann
Syifa Ann Mohon Tunggu... Penulis - Write read sleep

Alumni Sosiologi, Penyuka Puisi | Pecinta Buku Nonfiksi & Kisah Inspirasi. | Pengagum B.J Habibie. | Pengguna K'- Mobilian. | Addicted With Joe Sacco's Books. | Risk Taker. ¦ A Warrior Princess on Your Ground. | Feel The Fear, and Do It Anyway :)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Saksi Mata: Coretan Kisah Manusia dengan Tinta Darah

12 Juli 2016   15:27 Diperbarui: 13 Juli 2016   07:51 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih ada Manuel dan 11 cerpen lainnya dalam buku itu yang lebih seru jika dibaca sendiri.

Saksi mata memang bukan buku tentang kewartawanan, namun sedikit banyak, buku ini menggambarkan dunia seorang wartawan pada masa Orde Baru di mana penulisan berita begitu dibatasi pada masa itu.

Sebagian nama tokoh dalam cerpen-cerpen SGA dalam buku itu menggunakan nama Timur Leste- Timur- Timor sebelum hilang. Karena memang disitulah ujung tombak cerita, gambaran konflik Dili dalam sastra. Sebuah jalan lain seorang wartawan untuk bercerita, menyamarkan berita dibalik berita tentang apa yang tak seluruhnya termuat di media.

"Keangkuhan yang merasa diri paling benar, itulah peghinaan terbesar pada kemanusiaan yang harus dibantai." Tukas SGA dalam Klandestin.

Memang benar kata SGA, jika jurnalisme dibungkam, sastra harus bicara.
Menarilah lewat fiksi, jika nyatamu terlalu sulit untuk bicara.

Perjuangan manusia, jurnalisme, sastra, konflik dan fiksi diracik ngeri namun senikmat kopi dalam buku ini.*

*Sebaiknya buku ini dibaca oleh umur 17 tahun ke atas

Sekilas Data Buku
Judul: Saksi Mata
Pengarang: Seno Gumira Ajidarma
Penerbit: Bentang Pustaka (Cetakan ulang 2016)

Salam Kreatif!

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun