Mohon tunggu...
Syifa Ann
Syifa Ann Mohon Tunggu... Penulis - Write read sleep

Alumni Sosiologi, Penyuka Puisi | Pecinta Buku Nonfiksi & Kisah Inspirasi. | Pengagum B.J Habibie. | Pengguna K'- Mobilian. | Addicted With Joe Sacco's Books. | Risk Taker. ¦ A Warrior Princess on Your Ground. | Feel The Fear, and Do It Anyway :)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bebaskan Sandera dan Lima Cerita Warga Biasa dari Perdebatan yang Belum Usai

8 April 2016   16:24 Diperbarui: 8 April 2016   16:58 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="TNI Siap bebaskan Sandra (foto: detik.com"][/caption]

Sepuluh orang Anak Buah Kapal (ABK) Brahma Warga negara Indonesia kini tengah menanti kepastian nasibnya dalam tawanan kelompok Abu Syayaff di Filipina. Kelompok sparatis negeri beribukota Manila itu meminta uang tebusan sebesar 50. juta Pesso Filipina atau sekitar Rp. 15 Milyar kepada pemerintah Indonesia jika ingin seluruh sandera warga negara Indonesia tersebut dibebaskan. Kelompok tersebut memberi tenggat waktu sampai dengan 8 April 2016.
--
8 April ini, Pemerintah Indonesia dengan tegas menolak permintaan kelompok Abu Syayaff yang meminta uang tebusan Upaya pembebasan sandera dengan cara lain tengah dikoordinasikan antara Pemerintah Indonesia dan aparat keamanan Filipina.

Menunggu pembebasan Sandera dan langkah pemerintah Indonesia berikutnya, melalui tulisan sejumlah Kompasianer bicara. Perdebatan belum berakhir memang, namun lima cerita berikut rasanya ini cukup mewakili suara warga biasa sebagai orang-orang yang mencoba ikut peduli. Inilah sebagian catatan Kompasianer dalam Intisari.

1. Jokowi Beking Penuh, TNI Tumpas Abu Sayyaf, Filipina Menonton

Ketegasan Presiden Jokowi menolak permintaan uang tebusan oleh kelompok Abu Syayaf merupakan tes keberanian dan tantangan tersendiri bagi nyali dan pemerintahan presiden Jokowi. Reputasi kelompok Abu Syayaff yang terkenal keji, hingga saat ini belum mampu menyurutkan langkah Jokowi.

Terkait dengan itu, kompasianer Ricky Vinandoberpandangan bahwa saat ini pemerintah Filipina sedang mempertontonkan ketidakberdayaannya menghadapi Abu Syayaff dan ini dapat menjadi momentum emas bagi pemerintahan Jokowi untuk menunjukan kekuatannya pada dunia internasional terutama Filipina jika berhasil menang dalam pertempuran nyali melawan Abu Syayaff.

 

2.Strategi Presiden Jokowi untuk Pembebasan 10 WNI yang Disandera Abu Sayaff

Menurut Kompasianer Ninoy N Karundeng Jokowi sedang memainkan strategi hati-hati dalam upaya pembebasan Sandera 10 WNI dari kelompok sparatis di Filipina. sebuah upaya pembebasan yang memang membutuhkan rencana yang matang dan tidak gegabah.

"Presiden Jokowi tidak mau bertindak tergesa-gesa untuk menyelamatkan WNI yang bisa merusak kredibilitas TNI yang memiliki kemampuan tempur dan operasi kelas dunia, hanya gara-gara dikompori oleh komentator media yang tidak memahami masalah dengan komprehensif. Namun, langkah-langkah strategis tengah berlangsung yang dipastikan akan tepat dalam menangani kasus ini" Papar Ninoy. Sebuah optimisme yang melegakan.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun