Terlepas dari unsur dramatisasi yang membumbui program Katakan Putus tersebut, Trans TV sepertinya luput menyadari satu hal ini;
Trans TV sesungguhnya punya pengalaman dan kekuatan yang seharusnya membuat mereka bisa bertahan dalam persaingan, namun kesalahan masa lalu- Mempecundangi hak publik selalu diulangi lagi, ditambah tidak adanya upaya untuk bergerak maju, membuat Trans TV memilih bertahan dengan jalan mencari sensasi yang miskin inovasi. Jika terus begini, bersiaplah Trans TV menunggu waktu untuk lama-kelamaan tersisihkan dari  persaingan.
Sementara Publik menanti kontrol dan gebrakan KPI menegakan kedaulatan frekuensi, mencabut ruang bagi acara-acara semacam ini agar mati, turun selamanya dari layar televisi Indonesia.
Kita lihat nanti..
Apakah KPI cukup peduli dan bernyali
Melawan kepentingan rating dan Industri yang meraja di televisi..
#PerkuatKPI
Salam TV Sehat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H