Mohon tunggu...
Syifa Ann
Syifa Ann Mohon Tunggu... Penulis - Write read sleep

Alumni Sosiologi, Penyuka Puisi | Pecinta Buku Nonfiksi & Kisah Inspirasi. | Pengagum B.J Habibie. | Pengguna K'- Mobilian. | Addicted With Joe Sacco's Books. | Risk Taker. ¦ A Warrior Princess on Your Ground. | Feel The Fear, and Do It Anyway :)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ahok yang Sederhana dan Catatan Dodol Mahasiswa

22 Agustus 2015   16:19 Diperbarui: 22 Agustus 2015   16:22 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Waduh Syifa, kayaknya salah kamu kesini sekarang, Pak Jokowinya pergi nengok pintu air Manggarai. Ujar Icha Rastika salah satu wartawan Kompas.com saat itu. Kalau Ahok, Mungkin kamu bisa kejar ke Balai kota DKI besok, Dia ada di Balkot, datang pagi, nanti mungkin aku bisa bantu kamu untuk izin wawancara. Kata mbak Icha sambil memberikan nomer kontaknya.

"Iya mbak", saya menurut tapi masih tidak mau pulang juga, bersama para wartawan, saya memilih menunggu di rumah dinas Jokowi, siapa tahu bisa ketemu Jokowi dan wawancara.

Tunggu punya tunggu, sampai sore Jokowi tak muncul juga, akhirnya selepas maghrib saya memilih pulang, sementara mbak Icha dan wartawan lainnya masih tetap disana.

"Maaf nih mbak, gak bisa nemenin sampai malam, soalnya rumah kos saya dikunci pagarnya kalau lewat jam 11 malam. Besok kita ketemu di Balai kota ya." Pamit saya kepada mereka.

"Iya gakpapa, kamu bisa pulang sendiri kan, hati-hati ya? pesan mbak Icha.

"Iya mbak", Kata saya.

Hari itu berakhir dengan saya belum mendapat wawancara dari siapa-siapa, tapi saya senang bertemu dan berkenalan dengan banyak wartawan, sesuatu yang dikemudian hari mengantarkan saya menjadi wartawan freelance di salah satu media online untuk rublik lifestyle. :)

 

Keesokan harinya, saya datang pagi ke Balai Kota sesuai arahan mbak Icha, tapi mbak Icha-nya sudah mau pergi meliput Jokowi di daerah Tanah Tinggi.

"Wah mau liputan Jokowi, Ikut dong mbak", Pinta saya.

"Gak bisa Fa, Agenda kita hari ini padat banget takutnya Tanah tinggi ricuh ada relokasi", kata mbak Icha, kamu stay aja disini, tunggu Ahok, kata mbak Icha, seraya memberi kode kepada rekan-rekan wartawannya menitipkan saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun