Mohon tunggu...
Syifa Amelia Santoso
Syifa Amelia Santoso Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Singaperbangsa Karawang

seorang mahasiswa pendidikan jasmani

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Pengaruh Metode Pembelajaran Global terhadap Keterampilan Teknik Batting Atlet Cricket Kabupaten Karawang

17 Desember 2022   11:14 Diperbarui: 17 Desember 2022   11:23 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BAB I PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  • Identifikasi Masalah
  • Pembatasan Masalah
  • Rumusan Masalah

BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP

  • Kesimpulan
  • Saran

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang Masalah 

Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan yang memanfaatkan kegiatan jasmani yang telah direncanakan secara sistematik bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan manusia secara organik, neuromuskuler, perseptual, kognitif dan emosional dalam kerangka sistem pendidikan nasional Menurut Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas). Siedentop (1991) dalam (Rahayu, 2016) menjelaskan bahwa pendidikan jasmani dapat diterima secara luas sebagai model "pendidikan melalui aktivitas jasmani" yang berkembang sebagai akibat dari merebaknya telaahan pendidikan gerak pada akhir abad ke-20 ini dan menekankan pada kebugaran jasmani, penguasaan keterampilan, pengetahuan, dan perkembangan sosial. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa: "pendidikan jasmani adalah pendidikan dari,tentang dan melalui aktivitas jasmani". Dapat disimpulkan bahwa pendidikan jasmani merupakan suatu proses pembelajaran pendidikan yang dapat membentuk dan meningkatkan potensi peserta didik dalam hal afektif, kognitif, dan psikomotor. Aktivitas jasmani untuk pendidikan jasmani dapat melalui olahraga atau non olahraga.

Olahraga adalah suatu aktivitas yang melibatkan pengerahan tenaga fisik dan pikiran yang dilakukan untuk melatih tubuh manusia, baik secara jasmani maupun rohani (Perwiranegara & Sukendro, 2021) dalam (Ali & Yanto, 2022).  Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional, Keolahragaan nasional bertujuan memelihara dan meningkatkan kesehatan dan kebugaran, prestasi, kualitas manusia, menanamkan nilai moral dan akhlak mulia, sportivitas, disiplin, mempererat dan membina persatuan dan kesatuan bangsa, memperkukuh ketahanan nasional, serta mengangkat harkat, martabat, dan kehormatan bangsa (Sudarsono, 2020). Jadi olahraga merupakan salah satu aktivitas fisik maupun psikis seseorang yang berguna untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan membentuk tubuh yang sehat serta memiliki kualitas kesehatan jasmani yang baik. Olahraga bukan sekedar untuk kesehatan tetapi olahraga juga bisa mengembangkan bakat, hobi hingga prestasi. Olahraga memiliki beberapa macam, diantaranya: olahraga atletik, olahraga aquatik, permainan bola besar dan permainan bola kecil.    

Permainan bola kecil adalah permainan yang menggunakan alat bantu serta bola berukuran lebih kecil yang dapat menentukan jenis dari permainannya. Salah satu contoh permainan bola kecil yang dipelajari di sekolah adalah: bulu tangkis, tenis meja dan kasti. Meskipun begitu, tetapi masih banyak olahraga bola kecil yang belum pernah dikenalkan kepada pendidikan sekolah salah satunya adalah permainan cricket.

Permainan cricket adalah sebuah olahraga tim yang termasuk ke dalam permainan bola kecil yang sedang berkembang di Indonesia. Olahraga ini dimainkan antara 2 tim yang memiliki 3 nomor perlombaan diantaranya: Sixes (6 orang), Super eight  (8 orang) dan Twenty (11 orang). Permainan ini menggunakan bat sebagai alat pemukul dan bola sebagai objek pukul. Idealnya cricket dimainkan di lapangan rumput dan di tengah lapangannya di buat sebuah area persegi yang dinamakan pitch berukuran 20 meter kali 4 meter. Tujuan dari permainan cricket adalah untuk mencetak lebih banyak run (angka) dibandingkan tim lainnya. Sedangkan Roebuck (2006: 88) "cricket adalah pertarungan antara pemukul (bat) dan bola, batsman (pemukul) dan bowler (pelempar)". Menurut Pont (2010: 2) "untuk membantu para pemain cricket dalam meningkatkan keterampilannya, pemain cricket harus memiliki pemahaman pada keterampilan batting, bowling, dan fielding" (Sudarsono, 2020).

Proses awal melakukan pembinaan olahraga cricket lebih ditekankan pada penguasaan keterampilan teknik-teknik dasar dalam bermain cricket. Salah satu teknik dasar yang harus dikuasai oleh pemain  adalah teknik dasar batting, karena dalam olahraga cricket, setiap pemain harus bisa batting (memukul bola), berbeda dengan bowling (pelempar) setiap permain tidak diwajibkan bisa bowling, karena dalam suatu pertandingan bowling bisa dibatasi untuk menjadi bowler. Teknik merupakan salah satu komponen prestasi olahraga yang merupakan ciri atau karakteristik suatu cabang olahraga. Penguasaan teknik yang baik akan dapat menghemat dan mengoptimalkan penggunaan kondisi fisik dan pengunaan tenaga. Selain itu antara teknik dan kondisi fisik mempunyai kaitan satu sama lain. Pengembangan dan penguasaan keterampilan teknik sangat ditentukan oleh tingkat kondisi fisik yang dimiliki, dengan kata lain bahwa tanpa kondisi fisik yang baik tidak mungkin teknik dapat ditingkatkan. Dalam memukul atlet harus menguasai teknik dalam memukul terlebih dahulu, teknik tersebut: (1) posisi berdiri harus benar, (2) posisi kaki harus siap melangkah ke depan dimana jatuhnya bola, (3) posisi bat harus terbuka, (4) pandangan mata harus jeli melihat datangnya bola, dan (5) gerakan ayunan bat harus benar, (6) kordinasi mata yang bagus, (7) refleks yang cepat, (8) mempunyai kekuatan, kecepatan, ketahanan, kondisi fisik dan pengelaman bermain.

  • Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas terdapat beberapa permasalahan, yaitu:

  • Bagaimana metode latihan batting yang cocok untuk atlet cricket Kabupaten Karawang  
  • Pemahaman atau apersepsi atlet cricket Kabupaten Karawang sangat terbatas terhadap tujuan pemahaman praktek gerak yang diharapkan
  • Pembatasan Masalah 

Berdasarkan identifikasi masalah diatas didapat pembatasan untuk memudahkan peneliti agar terfokus pada penelitian pembatasan masalah sebagai berikut: "Pengaruh metode pembelajaran global terhadap keterampilan teknik batting atlet cricket Kabupaten Karawang".

  • Rumusan Masalah 

Berdasarkan Identifikasi Masalah dan pembatasan masalah diatas di dapat rumusan masalah berupa: "Bagaimana Pengaruh metode pembelajaran global terhadap keterampilan teknik batting atlet cricket Kabupaten Karawang?"

BAB II

PEMBAHASAN 

2.1 Pengertian Cricket 

Permainan cricket adalah sebuah olahraga tim yang termasuk ke dalam permainan bola kecil yang sedang berkembang di Indonesia. Olahraga ini dimainkan antara 2 tim yang memiliki 3 nomor perlombaan diantaranya: Sixes (6 orang), Super eight  (8 orang) dan Twenty (11 orang). Permainan ini menggunakan bat sebagai alat pemukul dan bola sebagai objek pukul. Idealnya cricket dimainkan di lapangan rumput dan di tengah lapangannya di buat sebuah area persegi yang dinamakan pitch berukuran 20 meter kali 4 meter. Tujuan dari permainan cricket adalah untuk mencetak lebih banyak run (angka) dibandingkan tim lainnya. Sedangkan Roebuck (2006: 88) "cricket adalah pertarungan antara pemukul (bat) dan bola, batsman (pemukul) dan bowler (pelempar)". Menurut Pont (2010: 2) "untuk membantu para pemain cricket dalam meningkatkan keterampilannya, pemain cricket harus memiliki pemahaman pada keterampilan batting, bowling, dan fielding" (Sudarsono, 2020).

Olahraga cricket merupakan salah satu olahraga yang bermain di lapangan berumput, olahraga ini dapat dimainkan oleh semua golongan umur, cricket dimainkan dengan menggunakan bola, bat, stump dan lapangan. Esensi penting yang dapat diambil dari olahraga cricket adalah mengarahkan pada pengembangan mental yang positif dan mengutamakan: kejujuran, keadilan, menghormati orang lain, menerima keputusan wasit (umpire), bersikap sopan dan mampu mengendalikan diri. Aturan-aturan inilah yang ditanamkan dalam jiwa setiap pemain cricket. Selain itu olahraga cricket berorientasi pada pengembangan potensi diri, membentuk kerjasama tim yang solid, mengukir prestasi sehingga dapat memotivasi pengembangan kualitas individu maupun komunitas cricket seluruh dunia.

Cricket adalah cara yang menyenangkan untuk menjaga kesehatan dan menjalani hidup yang lebih aktif, dinamis ditengah rutinitas sehari-hari yang menyita waktu dan energi. Permainan cricket dimainkan oleh 11 orang dalam satu tim, dua orang wasit (umpire), serta satu wasit cadangan. lapangan yang digunakan yaitu lapangan rumput berbentuk oval yang tidak mempunyai ukuran luas lapangan, tetapi mempunyai batas lingkaran yang dibatasi oleh tali atau bendera dan ditengah lingkaran lapangan terdapat tempat datar yang padat disebut Pitch (tempat melempar bola dan tempat memukul bola) (Kemenpora, 2009: 12) dalam (Trishandra, 2018).

Dalam permainan cricket, pemukul bola dikenal dengan batsman. Sementara itu, dalam tim cricket putri permain yang memukul bola disebut batswoman. Setiap permain memiliki hak untuk menjadi pemukul bola. Oleh karena itu permain dilatih beberapa teknik-teknik dalam memukul bola cricket. Sehingga permain terampil dan mempunyai telenta dalam memukul bola cricket dan tidak semua permain mempunyai kemampuan memukul bola yang baik, tetapi tergantung kepada permain itu sendiri. Menurut Knigth (2007:92-95) dalam (Trishandra, 2018) ada 6 jenis memukul yaitu: (1) pukulan cover drive, (2) pukulan straight drive, (3) pukulan leg glance, (4) pukulan pull shot, (5), pukulan sweep, dan (6) pukulan cut shot. Sedangkan menurut Kemenpora (2009: 7) jenis memukul sebagai berikut: (1) Pukulan drive (pukulan lurus), (2) cover drive (pukulan kearah cover), (3) pull shot (pukulan kearah kiri), (4) hook shot (pukulan kearah sudut kiri), (5), cut shot (pukulan memotong), (6) sweep (pukulan menyapu), (7) leg glance (pukulan sedikit di sebelah kaki kanan, (8) late cut (pukulan sedikit kedepan). Dari pendapat di atas bahwa jenis memukul bola cricket bermacam-macam jenisnya, maka oleh sebab itu jenis memukul tersebut harus dikuasai dan dipelajari setiap permain cricket, sehingga setiap permain memiliki keterampilan memukul yang baik.

Teknik Memukul Bola Cricket Teknik merupakan salah satu komponen prestasi olahraga yang merupakan ciri atau karakteristik suatu cabang olahraga, oleh sebab itu harus dipersiapkan sebaik mungkin untuk meraih prestasi dalam cabang olahraga tersebut. Menurut Syafruddin (2012: 24) dalam (Trishandra, 2018) Penguasaan teknik yang baik akan dapat menghemat dan mengoptimalkan penggunaan kondisi fisik, hal itu berarti, penguasaan teknik yang baik akan dapat membantu menghemat pengunaan tenaga. Ini berarti bahwa semakin baik pengusaan teknik suatu cabang olahraga maka semakin hemat dalam pemakaian tenaga yang dikeluarkan. Selain itu antara teknik dan kondisi fisik mempunyai kaitan satu sama lain. Pengembangan dan penguasaan keterampilan teknik sangat ditentukan oleh tingkat kondisi fisik yang dimiliki, dengan kata lain bahwa tanpa kondisi fisik yang baik tidak mungkin teknik dapat ditingkatkan. Untuk mempelajari dan mengembangkan berbagai keterampilan teknik dalam berolahraga atlet harus memiliki gerak dasar yang bagus.

Menurut Dellor dalam (Trishandra, 2018)teknik batting dalam olahrga cricket pertama harus dilihat posisi berdiri dan posisi tangan memegang bat harus benar, sehingga bola yang datang dari bowling mudah dipukul oleh Pemukul (batsman), ketika batsman mengakat bat, bat harus lurus di tengah-tengah stamp dan kemudian jangan ragu-ragu saat memukul bola. Menurut Pont (2010:113) teknik batting adalah kaki tidak boleh kaku, batsman harus rileks, dan mata harus jeli melihat bola yang dilempar oleh pelempar (bowling), kemudian saat mengayun bat tangan kanan harus selurus dengan saku celana belakang dan ketika mengayunkan bat tangan kiri harus kuat.

2.2 Teknik Dasar Cricket (Batting)

Batting (memukul) adalah salah satu teknik dalam olahraga cricket yang harus dikuasai oleh setiap pemain. Batsman (pemukul) adalah yang bertugas mengumpulkan nilai dengan cara memukul bola dan menahan bola agar tidak mengenai stump (gawang) serta berlari bertukar tempat dengan batsman lainnya untuk mendapat angka/run (Kemenpora, 2009).  

(Kemenpora, 2009) Batting terdiri dari beberapa bagian diantaranya adalah:

  • Forward Attacking Batting yaitu apabila jatuhnya bola dekat dengan kaki batsman, maka kaki depan maju dengan berat badan kedepan dan bat diayunkan searah dengan datangnya bola/maju dan serang bola, memukul bola mendapatkan nilai.
  • Backward Attacking Batting yaitu apabila jatuhnya bola jauh dari batsman dan pantulan bola melewati pinggang, maka kaki belakang mundur ke arah kanan stump dan berat badan kebelakang dan bat diayunkan searah dengan dtangnya bola/mundur dan serang bola, memukul bola untuk mendapatkan nilai
  • Forward Defensif yaitu apabila jatunya bola di depan kaki batsman, maka batsman boleh menahan dengan cara kaki depan maju mendekati bola dan berat badan berada pada kaki bagian depan dan bat diarahkan ke arah datangnya bola ditempatkan pada posisi menahan bola/maju dan menahan bola.
  • Backward Defensif yaitu apabila jatuhnya bola lebih tinggi dari pinggang batsman, maka batsman mundur dengan kaki belakang kearah off stump dan berat badan bertumpu pada kaki bagian belakang dan diarahkan dengan datangnya bola, tanpa mengayun bat/ mundur dan tahan bola.
  • Cut yaitu datangnya bola sedikit keluar dari badan batsman dan untuk memukul bola, batsman harus menggerakkan kaki belakang kearah kanan stump agar badan dan tangan lebih dekat ke bola dan bat diayunkan kearah datangnya bola dengan tangan lurus bola dipukul kearah jam 3/ mundur dan pukul bola (seperti gerakan memotong pohon). Untuk mendapatkan nilai.
  • Pull yaitu datangnya bola sedikit masuk kearah dalam batsman dan untuk memukul bola, batsman harus menggerakkan kaki belakang kearah kanan stump agar badan seimbang disaat memukul bola dan bola dipukul searah jarum jam.

2.3 Metode Global  

Syafruddin dalam (Trishandra, 2018) Metode global bertolak dari keseluruhan gerakan suatu teknik dan mencoba untuk menemukan atau mendapatkan teknik tersebut melalui proses belajar. Menurut teori Gestalt mengatakan belajar harus dimulai dari global, baru kemudian kebagian-bagian. Sayuti menyebutkan apabila tugas gerak tidak terlalu sulit, maka dimulai dengan mengajarkan gerak secara keseluruhan dan kemudian apabila si anak mengalami kesulitan, guru atau pelatih harus mengidentifikasi masalahnya dan selanjutnya si anak diajarkan dengan cara perbagian gerakan. Berdasarkan kutipan di atas penulis dapat simpulkan, bahwa metode global merupakan aktivitas yang menuntut atlet untuk melakukan gerakan keterampilan yang dipelajari secara global tanpa memilih bagian-bagian dari keterampilan yang dipelajari terutama dalam keterampilan teknik memukul bola.

Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan dengan mengunakan uji-t, selisih dari skor rata-rata tes awal 17.25 dan rata-rata tes akhir menjadi 32.75, sedangkan t hitung > ttabel (8.41> 2.36) (Ha diterima dan H0 ditolak) ttabel pada 0.05 dan derajat kebebasan n-1 (7) adalah sebesar 2.36. Jadi dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh metode pembelajaran global terhadap peningkatan keterampilan teknik batting dapat diterima kebenarannya secara empiris.

Pada metode global ini memang aktivitas lebih dominan pada atlet, disini bukan berarti peran pelatih diabaikan. Hal ini seperti disampaikan oleh Harsono (1988:23) bahwa metode apapun yang akan dipakai, sebelum atlet mempelajari keterampilan baru sebaiknya konsep bermain dari keterampilan tersebut diperlihatkan dan didemonstrasikan terlebih dahulu kepada atlet agar mereka mendapat gambaran yang jelas tentang apa yang akan dilakukan nanti.

Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan dengan mengunakan uji-t, selisih dari skor rata-rata tes awal 17.75 dan rata-rata tes akhir menjadi 37.25, sedangkan t hitung > ttabel (7.04> 2.36) (Ha diterima dan H0 ditolak) ttabel pada 0.05 dan derajat kebebasan n-1 (7) adalah sebesar 2.36. Jadi dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh metode pembelajaran elementer terhadap peningkatan keterampilan teknik batting dapat diterima kebenarannya secara empiris.

Metode pembelajaran atau metode latihan merupakan prosedur atau cara-cara pemilihan jenis latihan dan penataannya menurut kadar kesulitan, kompleksitas dan beban latihan. Proses ini dilakukan secara terencana dan sistematis untuk meningkatkan kesiapan dan prestasi atlet. Metode pembelajaran ini merupakan cara didalam proses tercapainya pembelajaran atau latihan, dalam istilah umum metode merupakan sebuah modifikasi stimulasi dari suatu kenyataan yang disusun dari elemen khusus dari sejumlah fenomena yang dapat diawasi dan diselidiki seseorang. Melalui metode pembelajaran atau latihan, seorang pelatih berusaha untuk mengarahkan dan mengorganisir latihan sesuai dengan tujuannya. Pengetahuan dan pengalaman pelatih tentang suatu metode latihan yang berkaitan dengan peningkatan kemampuan kondisi fisik, merupakan persyaratan penting bagi keberhasilan sebuah metode latihan dalam suatu pelatihan.

Metode pembelajaran atau latihan adalah suatu prosedur atau cara yang terencana dan sistematis yang berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan latihan. Kenyataannya bahwa metode global merupakan latihan yang efektif untuk meningkatkan keterampilan teknik batting. Pemberian latihan metode global akan menyebabkan keterampilan teknik batting meningkat, maka secara otomatis latihan metode global akan berpengaruh terhadap peningkatan keterampilan teknik batting. Dari hasil temuan menyatakan bahwa metode global sangat mempengaruhi peningkatan keterampilan teknik batting atlet.


BAB III

PENUTUP

3.1 Kseimpulan

Permainan Cricket merupakan sebuah olahraga tim yang termasuk ke dalam permainan bola kecil yang sedang berkembang di Indonesia. Olahraga ini dimainkan antara 2 tim yang memiliki 3 nomor perlombaan diantaranya: Sixes (6 orang), Super eight  (8 orang) dan Twenty (11 orang). Cricket merupakan olahraga yang dapat dimainkan oleh semua golongan umur yang dimainkan di lapangan berumput berbentuk oval tidak memiliki batasan luas lapangan tetapi mempunyai batas lingkaran yang dibatasi oleh tali atau bendera dan ditengah lingkaran lapangan terdapat tempat datar yang padat disebut Pitch. Cricket dimainkan dengan menggunakan bola, bat, stump dan lapangan.

Metode pembelajaran atau metode latihan merupakan prosedur atau cara-cara pemilihan jenis latihan dan penataannya menurut kadar kesulitan, kompleksitas dan beban latihan. Proses ini dilakukan secara terencana dan sistematis untuk meningkatkan kesiapan dan prestasi atlet. Melalui metode pembelajaran atau latihan, seorang pelatih berusaha untuk mengarahkan dan mengorganisir latihan sesuai dengan tujuannya. Pengetahuan dan pengalaman pelatih tentang suatu metode latihan yang berkaitan dengan peningkatan kemampuan kondisi fisik, merupakan persyaratan penting bagi keberhasilan sebuah metode latihan dalam suatu pelatihan. Metode global merupakan latihan yang efektif untuk meningkatkan keterampilan teknik batting. Pemberian latihan metode global akan menyebabkan keterampilan teknik batting meningkat, maka secara otomatis latihan metode global akan berpengaruh terhadap peningkatan keterampilan teknik batting. Dari hasil temuan menyatakan bahwa metode global sangat mempengaruhi peningkatan keterampilan teknik batting atlet.

3.2 Saran 

Pengenalan olahraga cricket bisa dibina sejak dini dengan bersosialisasi ke sekolah-sekolah dan membuat ekstrakulikulernya sehingga bisa membuat bibit-bibit yang unggul sejak dini. Batting merupakan salah satu unsur komponen yang sangat penting dalam cricket, menang atau kalahnya permainan cricket tergantung dari batting teamnya itu sendiri maka dari itu program dan teknik pembelajaran yang mudah dipahami sangat penting untuk meningkatkan kualitas batting dari individu maupun perteamnya.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M., & Yanto, A. H. (2022). Analisis Teknik Dasar Bowling Olahraga Cricket. Jurnal Olahraga dan Kesehatan Indonesia (JOKI), 117-124. Dipetik September 23, 2022, dari https://jurnal.stokbinaguna.ac.id/index.php/JOK/article/view/594

Kemenpora. (2009). Kriket Indonesia. Yayasan Kriket Indonesia .

Rahayu, E. T. (2016). Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Bandung: Alfabeta.

Sudarsono, S. (2020). Perbandingan pengaruh antara latihan bowling jarak sesungguhnya dengan latihan bowling jarak dekat ke jarak sesungguhnya terhadap ketepatan dan kecepatan bowling cricket pada siswa putra ekstrakulikuler. JORPRES (Jurnal Olahraga Prestasi), 35-44. Dipetik September 23, 2022, dari https://journal.uny.ac.id/index.php/jorpres/article/download/29990/13096

Trishandra, J. (2018, Desember ). Pengaruh Metode Pembelajaran Global Dan Elementer Terhadap Keterampilan Teknik Batting (Memukul Bola) Atlet Cricket Universitas Negeri Padang. Jurnal Cerdas Sifa, 16-27.

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun