Pada hari itu juga saat caca menunggu balasan dari CS bank tersebut ternyata akun bank BCA caca tidak dapat di buka ternyata caca baru sadar CS bank BCA yang dia chat sebelumnya merupakan penipu dengan menggunakan metode Phishing seolah dia merupakan CS resmi padahal kenyatanya bukan
Cacapun mencoba membukan aplikasi BCA di hpnya namun ternyata akunya telah terlog out sendiri dan caca mencoba mengirim pesan lagi kepada nomor sebelumnya namun CS tersebut tiba-tiba tidak aktif dan hanya menunjukan ceklis 1 di pesan yang telah caca kirim. Esok harinya caca mengurus kartu ATMnya yang terkena retas ke Kantor induk BCA untuk memblokir kartu tersebut dan akhirnya kartu caca yang terentas tersebut telah terblokir
Dalam kejadian itu untuknya caca hanya terkena kerugian sebesar 300 ribu rupiah pada kartu ATM dia sebelumnya. Staf dari bank BCA juga mengingatkan agar lebih hati - hati ketika berurusan dengan informasi pribadi mengenai kartu ATM karena kejahatan mencari peluang dan mengunkana metode - metode yang bermacam - macam untuk mencari korban selanjutnya.
Agar kalian dapat terhindar dari kejahatan tersebut ada beberapa langkah-langkah yang bisa kita lakukan untuk melindungi diri dari kasus retas kartu debit bank yaitu:
- Tidak memberikan informasi pribadi atau sensitif melalui email atau pesan yang tidak terverifikasi.
- Memeriksa mesin ATM untuk memastikan tidak ada perangkat tambahan yang dipasang.
- Menggunakan perangkat lunak keamanan yang mutakhir dan memperbarui perangkat lunak secara teratur pada perangkat elektronik.
- Melakukan transaksi online hanya di situs web yang aman dan terpercaya.
- Memantau rekening bank secara teratur untuk mendeteksi transaksi yang mencurigakan.
Dengan memperhatikan langkah-langkah di atas, Anda dapat membantu melindungi diri dari risiko retas kartu ATM dan menjaga keamanan finansial Anda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H