Mohon tunggu...
syifa mufida
syifa mufida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UNIKOM

saya mahasiswi jurusan ilmu komunikasi yang sedang mencoba membuat tulisan yang menarik untuk dibaca oleh orang -orang~

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Hati-Hati Marak Kejahatan Retas Kartu ATM

16 Februari 2024   03:15 Diperbarui: 16 Februari 2024   03:18 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kasus retas kartu debit bank seringkali melibatkan penjahat yang mencoba menipu untuk mendapatkan informasi sensitif seperti nomor kartu, tanggal kedaluwarsa, kode CVV bahkan kata sandi, untuk melakukan perentasan bank agar mereka dapat mengambil alih kartu bank orang - orang. Hal Ini bisa terjadi melalui berbagai metode, seperti phishing, skimming, atau serangan malware lebih jelasnya metode - metode memiliki penjelasan sebagai berikut

1. Phishing: Penjahat mencoba mendapatkan informasi sensitif dengan mengirimkan email atau pesan palsu yang menyerupai komunikasi resmi dari bank. Mereka meminta korban untuk memasukkan informasi kartu debit mereka ke situs palsu yang telah mereka buat.

2. Skimming: Penjahat menggunakan alat perekam yang dipasang secara ilegal di ATM atau mesin pembayaran lainnya untuk mencuri informasi kartu debit saat digunakan.

3. Serangan Malware:Penjahat dapat menggunakan malware untuk mencuri informasi dari komputer atau perangkat seluler korban yang telah terinfeksi. Hal ini bisa mencakup perangkat lunak perusak yang mencuri informasi saat melakukan transaksi online atau perangkat seluler yang telah dijangkiti.

Metode - metode kejahatan tersebut sedang marak akhir - akhir ini tidak sedikit korban tidak sadar dengan metode tersebut karena penggunaan teknologi dalam kegiatan kejahatan yang semakin canggih. Korban dari metode tersebut biasanya menargetkan orang dewasa atau orang tua yang awam dengan teknologi, namun tak jarang kaum mudapun terjerat metode kejahatan tersebut

Seperti yang dialami oleh Caca di tahun 2022 saat usianya 20 tahun. Dia awalnya hanya ingin melakukan perubahan kartu debit yang sudah dia punya saja secara online, dengan dibantu dengan nomor pihak CS bank BCA yang dia dapatkan dari instagram.

Namun apa dikata ternyata CS bank yang dia kira membantu ternyata malah membuat masalah yang lebih besar, hal ini karena CS bank BCA yang dia hubungi bukan staff resmi dari bank tersebut

Awal mula caca berinisiatif untuk merubah kartu debit biasa yang dia punya selama ini ke kartu Gold, hal ini dilakukan oleh caca dikarenakan sekarang caca sudah memiliki pekerjaan dan dia membutuhkan kartu yang lebih memadai jikalau terjadi kebutuhan yang mendadak di tempat kerjanya

Cacapun mencari informasi terlebih dahulu mengenai perubahan kartu debit dia dan agar lebih mudah untuk bertanya caca mencari nomor CS dari bank BCA yang dapat dia tanyai di halaman instagram. Akhirnya caca menemukan link whatsapp di bio akun instagram bank BCA yang dia lihat, tidak ada kecurigaan dalam akun instagram tersebut karena terlihat seperti akun resmi bank itu

Setelah itu cacapun mengirim pesan ke CS bank tersebut, dia menanyakan cara untuk merubah kartu debit biasa ke kartu Gold dan akhirnya CS tersebut memberikan link kepada caca, dimana disitu dia diminta mengisi kelengkapan informasi untuk perubahan kartu dia seperti Nomor ATM, PIN ATM, Nomor OTP dll.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun