Tapi tunggu dulu, apakah memang harus selalu pria yang dituntut untuk serba ini dan serba itu? Apakah lantas wanita tidak perlu melakukan apapun atau berperan apapun? Nah!
Logika saja kawan, kalau laki-laki harus mapan, maka perempuan juga harus siap untuk mapan.!!
Kamu ingin cowokmu mapan? Kamu menuntut dia menjadi imam yang baik, yang memiliki kedewasaan mental, punya pemahaman agama yang matang, serta kesiapan untuk menafkahi dirimu dan keluarga? Bagus! Karena memang itulah kewajiban seorang lelaki. Tapi apakah cukup hanya lelaki saja yang berusaha? Kalau laki-laki harus mapan, maka perempuan harus siap untuk mapan!
Percuma jika ia dewasa, tapi kamu tetap egois.
Sekarang begini, katakanlah laki-lakimu, dengan segala kekurangannya, sudah bersiap untuk membuang ego pribadinya demi memimpin kamu dan keluarga. Ia bersiap untuk membuang kata “aku” dan “kamu” menjadi “kita.” Tidak akan ada lagi barang ataupun harta yang akan ia sebut sebagai “milikmu” dan “milikku,” semuanya akan ia sebut sebagai “milik kita.”