Mohon tunggu...
Syera Lathifa Kamal
Syera Lathifa Kamal Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Pakuan

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kelompok Sosial

30 Desember 2024   10:43 Diperbarui: 2 Januari 2025   07:54 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi kelompok sosial. sumber foto: psikologi BINUS

Bogor-Seperti diketahui, manusia merupakan makhluk sosial. Manusia tidak dapat melepaskan diri dari hubungan dengan orang lain untuk berinteraksi dan bertahan hidup. Naluri manusia untuk selalu bertahan hidup dengan orang lain disebut gregariousness dan karena itu manusia disebut social animal.

Dikutip dari jurnal STKIP Muhammadiyah Enrekang, berjudul "Pola Pembentukan Solidaritas Sosial dalam Kelompok Sosial Antara Pelajar", disebutkan bahwa Kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama. Ada aksi dan ada reaksi. Pelakunya lebih dari satu. Antara individu dengan individu, individu dengan kelompok dan antara kelompok dengan kelompok

Berikut adalah definisi kelompok sosial menurut para ahli:

Menurut George Homans, kelompok adalah kumpulan individu yang melalakukan kegiatan, interaksi dan memiliki perasaan untukmembentuk suatu keseluruhan yang terorganisasi dan berhubungan secara timbal balik.

Menurut Soerjono Soekanto, kelompok adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama karena saling berhubungan di antara mereka secara timbal balik dan saing mempengaruhi.

Menurut Paul B. Harton dan  Chester Chester L. Hunt,  istilah kelompok sosial diartikan sebagai kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan keanggotaannya dan saling berinteraksi.

Faktor Terbentuknya Kelompok Sosial

Bergabung dan membentuk sebuah kelompok merupakan suatu tindakan yang alami terbentuk. Seperti saat kita lahir di dunia, kita  telah menjadi anggota  dalam sebuah kelompok sosial yang tidak dapat kita hendaki. Namun, ada juga yang merupakan sebuah pilihan. Terdapat dua faktor utama yang tampaknya mengarahkan pilihan tersebut yaitu kedekatan dan kesamaan.

KEDEKATAN

Kedekatan fisik meningkatkan peluang interaksi dan bentuk kegiatan bersaa yang memungkinkan terbentuknya kelompok sosial. Jadi, kedekatan menumbuhkan interaksi yang memainkan peranan penting terhadap terbentuknya kelompok pertemanan.

KESAMAAN

Kesamaan minat, kepercayaan, nilai, usia, tingkat intelejensi, atau karaktr-karakter personal lain merupakan faktor utama dalam memilih anggota kelompok. Sudah menjadi kebiasaan, orang lebih uka berhubungan dengan orang yang memiliki kesamaan dengan dirinya.

Menurut Abdul Syani, terbentuknya suatu kelompok sosial karena adanya naluri manusia yang selalu ingin hidup
bersama. Ada dua hasrat pokok manusia sehingga ia terdorong untuk hidup berkelompok, yaitu:

Hasrat untuk bersatu dengan manusia lain di sekitarnya
2. Hasrat untuk bersatu dengan situasi alam sekitarnya

Jenis-Jenis Kelompok Sosial 

KELOMPOK SOSIAL TERATUR

Kelompok primer : kelompok primer merupakan kelompok kecil yang anggota-anggotanya sering berhadapan muka dan saling mengenal dari dekat yang membuat hubunganya lebih erat. Kelompok primer memiliki ciri bersifat intimitas, asosiasi tatap muka, dan kerja sama.

Ciri-ciri sebagai berikut:

- Anggota sedikit

- Solidaritas yang tinggi

- Durasi hubungan lama

Contoh: keluarga dan sahabat

Kelompok sekunder : kelompok sekunder merupakan kelompok formal yang memiliki sedikit interaksi antar anggota. Interaksi dalam kelompok sekunder kurang bersifat kekeluargaan. Peranan atau fungsi kelompok sekunder dalam kehidupan manusia adalah untuk mencapai tujuan tertentu dalam masyarakat dengan bersama, secara objektif dan rasioanal.

Ciri-ciri sebagai berikut:

- Hubungan formal

- Struktur teroganisir

- Durasi terbatas

Contoh: partai politik, PGRI dan kepanitian acara

Kelompok dalam (in-group):  Kelompok dalam merupakan bentuk kesadaran seseorang tentang identitas dirinya dalam suatu kelompok, misalnya keluargaku, negaraku, dan profesiku. Kata "ku" dalam pernyataan tersebut menunjukan seseorang merasa menjadi bagian dalam kelompok.

Ciri-ciri sebagai berikut:

- Menciptakan identitas

- Solidaritas diatara anggota

Contoh: anggota RW atau RT

Kelompok luar (out-grup): Dalam kelompok luar seseorang dapat merasa bahwa dirinya bukan bagian dari suatu kelompok. Out-group dapat berubah in-group karena adanya kontak dan komunikasi yang memungkinkan interaksi sosial antar kelompok atau antar individu terjalin dengan baik sehingga muncul rasa simpati.

Ciri-ciri sebagai berikut:

- Sering menyebabkan konflik atau perbedaan

- Individu merasa terasing

Contoh: suporter tim sepak bola lawan

Kelompok formal: kelompok-kelompok yang mempunyai peraturan yang tegas dan sengaja diciptakan oleh anggota-anggotanya untuk mengatur hubungan antara anggota-anggotanya.

Ciri-ciri sebagai berikut:

- Organisasi resmi

- Struktur yang jelas dengan praturan

Contoh:lembaga negara dan koperasi desa

Kelompok non formal : suatu kelompok yang tumbuh dari proses interaksi, daya tarik, dan kebutuhan-kebutuhan seseorang.

Ciri-ciri sebagai berikut:

- Tumbuh secara alami

- Tidak ada Praturan yang resmi
Contoh:kelompok belajar

 

Paguyuban: bentuk kehidupan bersama, di mana para anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah.

Ciri-ciri sebagai berikut:

- Hubungan personal

- bersifat ekslusif
Contoh: paguyuban RT dan kelompok arisan

Membership group: suatu kelompok di mana setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut.

Ciri-ciri sebagai berikut:

- Keanggotaan dapat ditentukan oleh kriteria tertentu

- mencangkup berbagai jenis kelompok
Contoh:klub sepak bola

Reference group: kelompok-kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang (bukan anggota kelompok tersebut) untuk membentuk pribadi dan perilakunya.

Ciri-ciri sebagai berikut:

-tidak ada keanggotaan formal

- Bisa bersifat simbolis
Contoh: teman yang berprestasi


Kelompok okupasional: kelompok yang muncul karena semakin memudarnya fungsi kekerabatan, di mana kelompok ini timbul karena anggotanya memiliki pekerjaan yang sejenis.

Ciri-ciri sebagai berikut:

- Anggota resmi

- Tujuan profesional
Contoh:dokter, guru, dan polisi


Kelompok volunter: orang yang mempunyai kepentingan yang sama, namun tidak mendapat perhatian dari masyarakat. Kelompok ini dibentuk atas dasar kesukarelaan.

Ciri-ciri sebagai berikut:

- Kegiatan sosial

- Fleksibelitas keanggotaan.
Contoh: relawan bencana alam dan relawan mengajar  

KELOMPOK SOSIAL TIDAK TERATUR

Kerumunan sosial: sekelompok orang yang berada di suatu tempat, akan tetapi diantara mereka tidak berhubungan dengan siapapun.

Ciri-ciri  sebagai berikut:

- orang-orang yang hadir dan berkumpul mempunyai kedudukan sosial yang sama (tidak berstruktur), wa;aupun berasal dari status sosial yang berbeda.

- Setiap orang bebas masuk atau keluar dari tempat kerumunan .

- kerumunan terwujud pada tempat tertentu dan bersifat sementara.

Contoh: penonton konser, antrian, dan kerumunan kecelakaan.  

Publik: kelompok yang bukan merupakan kesatuan.

Ciri-ciri sebagai berikut:

- interaksi berlangsung melalui alat-alat komunikasi dan tidak langsung.

- mempunyai pengikut yang luas dan berjumlah besar

- setiap aksi publik diprakarsai oleh keinginan individual.

Contoh: radio, televisi, film da sebagainya.

Massa: keseluruhan dari kerumunan massa yang timbul sejalan dengan perkembangan masyarakat yang mengarah pada pola kehidupan modern.

Ciri-ciri seagai berikut:

- kumpulan orang yang hiterogen sehingga identitasnya sulit di ketahui.

- memiliki keanekaragaman dari diferensiasi status sosial, pendidikan, kerumunan, pekerjaan, dan agama.

Contoh: aksi solidaritas, kerusuhan massa, dan gerakan kampanye.

Dikutip dari wikipedia, kelompok sosial juga memiliki dampak . Kelompok sosial yang berbeda dapat menimbulkan konflik sosial yang didasarkan pada perbedaan ideologi. Konflik sosial antarkelompok melibatkan para kelompok sosial yang setingkat. Penyebab konflik terutama adalah adanya situasi dan kondisi baru yang menimbulkan ketidakseimbangan dalam sistem sosial. Sebaliknya, kelompok sosial juga akan menghasilkan integrasi sosial jika ada toleransi antarkelompok

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun