Untuk masalah legalitas, agama nusantara masih di akui oleh negara, namun dengan ditetapkannya 6 agama sebagai agama pokok di negara Indonesia ini, makin banyak masyarakat yang mulai meninggalkan budaya serta agama nusantara itu sendiri dan memilih salah satu dari 6 pokok agama yang sudah di atur di dalam UUD. Alangkah baik nya jika agama nusantara tetap dipromosikan atau di angkat sebagai ciri khas bangsa Indonesia atau jati diri dari bangsa Indonesia sendiri, sehingga masyarakat Indonesia sendiri mengenal betul akan negara nya sendiri dan bangsa asing pun dapat mengetahui seberapa unik dan Indah nya bangsa Indonesia ini, sehingga makin banyak orang yang ingin mempelajari negara kita dan mencintai negara kita lebih dalam lagi.
Akbar S. Ahmed and Hasting Donan (eds.) Islam Globalisasi and Posmodernity (New York: Routledge, 1994) hlm. 2.
Ali A. Mazrui, "Globalisasi, Islam and the West: Between Homogenization and Hegemonization", hlm. 3-4. Lihat juga tulisan Bilal Sambur, Islam ini Today's Global City. dalam Hamdard Islamicus Vol. XXIII. No. 3. hlm.23-28.
Pradnya, I. M. A. S. (2021). Eksistensi Aliran Kepercayaan Nusantara di Era Postmodern. Proseding Mistisisme Nusantara Brahma Widya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H