Mohon tunggu...
Syauqina Effendy
Syauqina Effendy Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pemimpi

Jangan tanya siapa aku karena aku juga belum tahu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ini Maaf dan Terima Kasihku

10 April 2024   16:14 Diperbarui: 10 April 2024   16:15 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pak, sudah bahagiakah di alam sana? Kudoakan, ya.

Pak, sudah tidak sakitkah di alam sana? Semoga sembuh, ya.

Tapi Pak, ingatkah denganku di alam sana?

Aku belum minta maaf, Pak.

Walaupun terlambat berbulan-bulan, bertahun-tahun, 

ini maafku ya Pak.

Maafku untuk rengekan-rengekanku yang merepotkanmu,

perhatianku yang sangat kurang padamu,

ingatanku tentangmu yang sering hilang-muncul,

kesempatanku untuk bersamamu yang kusia-siakan,

kenangan kita yang seharusnya berakhir bahagia,

cemilan kesukaanmu yang sering kuminta,

tangisanku karenamu,

semua salahku, semua tentangku.

Terima kasih, Pak.

Sudah pernah jadi satu-satunya Kakek terbaikku.

Kakek yang mengayomi, 

menghiburku saat sedih,

menenangkanku saat marah,

dan tidak pernah marah senakal apa pun aku.

Tidak pernah membentakku, apalagi memukulku.

Aku belum mahir membuat puisi, Pak.

Kubuatkan satu tentangmu, untukmu.

Anggap saja ini pengganti sungkemku di hari raya besok.

Minal Aidin wal Faizin, Pak.

Permintaan maaf pertamaku hari raya tahun ini untukmu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun