cemilan kesukaanmu yang sering kuminta,
tangisanku karenamu,
semua salahku, semua tentangku.
Terima kasih, Pak.
Sudah pernah jadi satu-satunya Kakek terbaikku.
Kakek yang mengayomi,Â
menghiburku saat sedih,
menenangkanku saat marah,
dan tidak pernah marah senakal apa pun aku.
Tidak pernah membentakku, apalagi memukulku.
Aku belum mahir membuat puisi, Pak.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!