Mohon tunggu...
Syauqi Hafiz
Syauqi Hafiz Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Ponpes Husnul Khotimah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hamas - Israel | Sebagian Kompasioner Jadi Agak Sok Tahu

12 Juli 2014   13:59 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:34 12197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1405122954191581766

Kalo jadi beras, bisa bikin hajatan berapa bulan ya?

Maka, poin pertama saudara Opa Jappy bahwa Hamas sama saja brutalnya seperti Israel, itu SALAH.

Dan ayolah, sebaiknya jangan menutup mata bahwa setiap kali ada konflik Palestina dan Israel, selalu saja yang terjadi adalah: korban Palestina lebih banyak dari Israel, dan senjata Israel lebih canggih dan lengkap dari yang dimiliki Palestina, apalagi kalau melihat infrasutruktur Palestina, wah udah pada babak belur sejak dulu tuh. Jadi salah besar jika dibilang Hamas dan Israel sama brutalnya.

Maka, ingat: Israel LEBIH KEJAM DAN BRUTAL dari Hamas. Itu kenyataan yang jelas, dan dapat dilihat di zaman informasi serba terbuka saat ini. Itu catatan poin pertama

2.Anda menyimpulkan bahwa Hamas menggunakan warga sipil sebagai tameng hidup. Perisai manusia. Ini adalah hal yang sama diyakini oleh Israel juga, bahwa Hamas memakai perisai manusia. Apa buktinya? Kalo dilihat dari artikel anda, ada beberapa bukti, diantaranya:

a.Hamas menembakkan roket dari kawasan sipil padat penduduk,

b.Rakyat Palestina berbondong-bondong keluar dari rumah mereka untuk mencegah pesawat tempur Israel menembakkan rudal, dan hal ini diminta Hamas di wawancara yang terdapat di artikel anda,

Dari dua bukti yang anda perlihatkan di artikel anda, anehnya, tidak ada bukti bahwa Hamas menggunakan perisai manusia.

Sayang sekali, itu hanyalah kesimpulan yang ceroboh. Hamas menembakkan roket dari kawasan padat penduduk, itu benar. Tapi jika disipulkan kalau tujuannya supaya warga disekitarnya menjadi tameng, itu SALAH.

Setelah peluncuran roket, pastinya tim peluncur akan segera melarikan diri. Di saat pengintaian Israel mengetahui asal roket tersebut berada di kawasan sipil, sudah tidak ada lagi tim peluncuran roket itu. Maka apa gunanya Israel membom kawasan sipil yang tak ada terorisnya itu?

Sebenarnya inilah paradoksnya. Di satu sisi kita menganggap Israel sebenarnya menyerang balik serangan roket yang ditembakkan ke Israel. Padahal tidak seperti itu, silahkan baca media Israel sendiri dan pernyataan resmi Israel. Apa sih kebijakan Israel saat ini? Bukan untuk menghancurkan tim peluncur roketnya, bukan! Itu sangat tidak strategis secara militer. Kebijakan Israel saat ini adalah menghancurkan persediaan roket-roket yang ada di Gaza, dengan menghancurkan rumah atau terowongan tempat penyimpanannya.

Naaah,,,, disinilah ada tuduhan bahwa Hamas menyimpan roket mereka di ruah-rumah penduduk sipil. Tapi lagi-lagi, benarkah tuduhan itu? Dan lagi-lagi ternyata saudara-saudara….tuduhan itu juga SALAH. Roket Al Qassam dirakit dan disimpan di rumah para personel Al Qassam, bukan di rumah warga yang sempit dan banyak orang. Aduh, lagian engga nyari tahu ke sumber Palestinanya sih….tuduhannya akhirnya salah, aduh..

Lagipula, sangat biadab dan gegabah hanya semata-mata untuk menghancurkan persediaan roket Al Qassam, malah menyerang rumah warga yang dicurigai. Padahal kenyataannya, semakin hari makin banyak warga yang tewas, sipil lho, tapi roket-roket Al Qassam itu tidak ada hentinya menyerang Israel. Tidak efektif bukan? Di dunia ini, jika sebuah kebijakan militer tidak efektif, itu namanya tentara PAYAH. Akibatnya Israel dicap menjadi pembantai rakyat sipil, karena tidak efektifnya kebijakan militer Israel. Sungguh parah.

Jadi hanya ada dua kemungkinan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun