Mohon tunggu...
MUHAMMAD SYAUQI NURROHMAN
MUHAMMAD SYAUQI NURROHMAN Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa SMAN 3 KOTA MOJOKERTO

Hobi mendaki dan olahraga

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Keindahan Gunung Penanggungan Sang Miniatur Mahameru

7 Oktober 2023   16:09 Diperbarui: 7 Oktober 2023   16:15 680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendakian via Tamiajeng pukul 04.26 waktu setempat (dok. pribadi)

Gunung penanggungan adalah gunung yang berada di provinsi Jawa Timur, Indonesia. Posisinya berada di perbatasan dua kabupaten, yaitu Kabupaten Mojokerto (sisi barat) dan Kabupaten Pasuruan (sisi timur). Gunung penanggungan sendiri memiliki ketinggian 1.653 mdpl, gunung penanggungan sering disebut miniatur Semeru karena bentuk kedua gunung ini banyak yang mengatakan mirip karena bentuk mereka yang sama sama kerucut dan berpasir di puncaknya, serta track menuju puncaknya yang sama sama bisa menguras fisik.

Jalur pendakian gunung penanggungan sendiri terdiri dari 5 jalur, yaitu pendakian via jolotundo, pendakian via Tamiajeng, pendakian via kedungudi, pendakian via kunjoro wesi, pendakian via wonosuryo, pendakian via wonosuryo. Diantara 5 jalur pendakian tersebut Tamiajeng yang menjadi favorit bagi kaum pendaki.

Sejarah gunung penanggungan

Berdasarkan kisah masa lampau, gunung penanggungan sering digunakan untuk bertapa atau bersemedi, oleh karena itu gunung penanggungan kadang disebut gunung suci karena banyak orang terdahulu yang pergi ke gunung penanggungan untuk bersemedi. Kaki gunung penanggungan sendiri terdapat banyak peninggalan bersejarah seperti candi dan bangunan suci. Tetapi tidak semua jalur pendakian terdapat suatu candi, hanya di jalur jolotundo saja kita bisa menemui bangunan bersejarah itu.

Gunung penanggungan sendiri mempunyai dua puncak yaitu puncak bayangan dan juga Pawitra, Pawitra sendiri adalah nama kuno dari gunung penanggungan, pawitra dalam bahasa Jawa kuno adalah keramat, suci, kesucian. kesucian Penanggungan masih tetap dijaga hingga sekarang.

Pengalaman pribadi mendaki gunung penanggungan

Pendakian via Tamiajeng pukul 04.26 waktu setempat (dok. pribadi)
Pendakian via Tamiajeng pukul 04.26 waktu setempat (dok. pribadi)

Gunung penanggungan terkesan gunung yang rendah mdpl tapi tidak bisa diremehkan karena track jalurnya lumayan menantang, karena menurut pengalaman saya, untuk sampai di puncak bayangan saja 3 setengah jam, saya berangkat pukul 4 dan sampai di puncak bayangan sekitar jam setengah 7

 Sebelum mendaki tentunya kita harus menyiapkan fisik kita agar tetap terjaga, alat alat harus disiapkan terlebih dahulu, mulai dari nesting,kompor,matras, tenda,headlamp (untuk pendakian malam), dan juga logistik atau konsumsi kita saat mendaki, saran saya jangan terlalu dipaksa ketika kondisi fisik tidak siap jangan terus dipaksa, karena untuk mendaki perlu kesiapan fisik dan mental karena kita tidak bisa memprediksi cuaca di gunung, mungkin bisa hujan atau cerah. Jalur mendaki yang saya pilih adalah via Tamiajeng karena jalur ini yang paling terkenal, dan rute yang cukup enak.

Jalur pendakian penanggungan via Tamiajeng berbeda dengan jalur pendakian yang lain, dikarenakan biasanya basecamp dan pos 1 tidak menjadi satu, sedangkan pendakian via Tamiajeng  basecamp registrasi sudah dihitung sebagai pos 1.

Setelah registrasi, saya melanjutkan perjalanan menuju puncak penanggungan, perjalanan dimulai dari pos 1 menuju pos 2, pos 1 masih terdapat banyak warung warung yang biasanya digunakan untuk sebagian pendaki yang sedang beristirahat, tapi di tengah pos 1 dan 2 banyak kebun warga, dan sudah tidak ada warung lagi, warung dapat dijumpai lagi di pos 2 tetapi di karenakan saya berangkat subuh, warung masih tutup, jalur pendakian pos 1 menuju pos 2, masih track landai dan berbatu.

Saya menggunakan pos 2 untuk beristirahat sebentar karena saat mendaki, saya membawa tas Carrier 60liter, yang ukurannya lumayan besar. Setelah istirahat sebentar di pos 2 saya melanjutkan perjalanan menuju pos 2, jalan masih kondisi landai tetapi saat di tengah perjalanan, anak tangga mulai tersusun dan tanjakan sudah terlihat jelas, setelah naik sedikit demi sedikit akhirnya sampai di pos 3, kaki mulai disiksa perlahan tapi ini adalah tantangan bagi pendaki tersendiri.

Setelah istirahat di pos 3 saya melanjutkan perjalanan menuju pos 4, disini tenaga mulai terkuras pelan pelan, dan track sudah mulai menunjukkan keganasannya karena disini sudah tidak ada jalan landai, tapi jalan menanjak yang terus menerus, di sepanjang perjalanan saya sering berhenti sebentar di tengah jalan untuk beristirahat, sedikit demi sedikit akhirnya saya sampai di pos 4 dan saya beristirahat cukup lama.

Di tengah perjalanan, terdapat nisan kenang kenang an, yang bertuliskan nama seorang mahasiswa, yang telah meninggal dunia, diduga penyebab mahasiswa tersebut meninggal adalah karena  ketika kondisi badan kurang fit, dia memaksa untuk mendaki karena mengikuti kegiatan kampusnya, tak disangka di tengah perjalanan dia terjatuh dan tak sadarkan diri, teman temannya langsung bergegas menolongnya, temannya menelpon petugas setempat dan mahasiswa tersebut segera dilarikan ke rumah sakit, namun sangat disayangkan, nyawa mahasiswa tersebut tidak tertolong dan meninggal dunia, oleh karena itu nisan itu dibuat untuk mengenang tragedi mahasiswa tersebut.

 Setelah melihat nisan tersebut saya melanjutkan perjalanan, di sepanjang pos 4 menuju ke puncak bayangan jalanan seperti tidak peduli dengan kondisi tenaga saya yang terus terkuras, saya tidak semudah itu untuk menyerah meskipun jalan menanjak, saya terus melanjutkan perjalanan, dan saya mencapai puncak bayangan jam setengah 8, tak disangka perjalanan yang saya kira singkat ternyata selama ini, gunung penanggungan benar benar tidak bisa di remehkan.

Puncak bayangan gunung penanggungan (dok. pribadi)
Puncak bayangan gunung penanggungan (dok. pribadi)

 Di puncak bayangan. Saya membangun tenda bersama ajim, setelah tenda berdiri saya berniat untuk beristirahat dan mengisi energi dengan memakan mie dan roti, makan di atas gunung penanggungan dengan pemandangan gunung Arjuno dan welirang yang gagah, sangat menyenangkan hati, puncak bayangan masih puncak pertama gunung penanggungan, puncak kedua adalah puncak Pawitra, setelah cukup waktu untuk istirahat dan energi sudah cukup pulih, saya melanjutkan perjalanan dengan membawa tas kecil saja dan tas Carrier saya taruh tenda. 

Saya bergegas menuju puncak Pawitra, puncak kedua gunung penanggungan. Setelah berjalan sedikit track berbatu sudah mulai keliatan, di jalan menuju puncak Pawitra kalian dapat menemukan seorang pedagang ibu ibu, yang menjual air minum serta jajanan Chiki. Saya pertama kali melihat itu sempat kaget, karena mengira tidak ada warung di puncak gunung ini sungguh mengejutkan saya.

Saya melanjutkan perjalanan, dan track berbatu sangat menantang, dikarenakan jika kita tidak merangkak kita tidak akan bisa berjalan menuju puncak, karena kemiringannya, bebatuannya ada juga yang berlumut, itu membuat nya semakin licin untuk dilalui, maka dari itu kita harus fokus di track bebatuan ini, karena ketika kita tidak fokus kita bisa tergelincir, di jalur ini terdapat bongkahan batu yang cukup besar, dan tempat favorit foto untuk pendaki dikarenakan gunung Arjuno dan welirang terlihat jelas di spot ini maka tak diragukan lagi ini tempat favorit untuk berfoto para pendaki.

Sebelum mencapai puncak Pawitra kalian akan menemui sebuah goa, saya lupa nama goa ini. Saya istirahat bentar di depan goa ini, dan melanjutkan perjalanan lagi, kalau kata pendaki puncak kurang 5 menit, lelucon ini sering digunakan agar mesugesti pikiran kita puncak semakin dekat, saya bergegas melanjutkan perjalanan meskipun tenaga terkuras saya pantang menyerah, dan akhirnya saya sampai di puncak Pawitra 1653 mdpl, ini adalah puncak tertinggi gunung penanggungan.

Puncak tertinggi gunung penanggungan, puncak Pawitra (dok. pribadi)
Puncak tertinggi gunung penanggungan, puncak Pawitra (dok. pribadi)

Puncak Pawitra memiliki pemandangan yang menakjubkan, terlihat gunung Arjuna dan welirang terlihat gagah, kebetulan saat itu cuaca cerah dari view yang saya lihat sangat mempesona, bagaimana daerah Trawas yang luas dan hijau terlihat dari puncak penanggungan. Dan gunung Arjuna dan welirang terlihat gagah langit yang biru dan cerah menambah pesona dari pemandangan yang saya lihat. Perjalanan ini juga memberikan pelajaran untuk kita agar terus melangkah meskipun banyak rintangan yang dilalui. Kondisi fisik yang capek akan terbayar lunas dengan pemandangan di puncak Pawitra, gunung penanggungan mempunyai pesona nya tersendiri.

Gunung penanggungan sendiri memiliki daya tarik bagi para pendaki, karena tracknya yang cukup menantang, gunung penanggungan sendiri sering disebut sebagai miniatur Semeru karena banyak yang mengatakan gunung ini mirip karena bentuknya sama sama kerucut dan berpasir puncaknya. ketinggian yang hanya 1.653 mdpl juga cocok untuk para pendaki pemula.

Jalur yang paling direkomendasikan untuk mendaki gunung penanggungan adalah jalur via Tamiajeng karena jalur ini ramai pendaki daripada jalur pendakian yang lain, akses lokasi yang mudah juga menjadikan jalur Tamiajeng sebagai jalur favorit untuk mendaki gunung penanggungan. Dibandingkan dengan jalur yang lain, pendakian via Tamiajeng juga memberikan peta untuk para pendaki yang berkunjung. Tentu ini sangat membantu para pendaki agar tahu jalur pendakian mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun