Setelah registrasi, saya melanjutkan perjalanan menuju puncak penanggungan, perjalanan dimulai dari pos 1 menuju pos 2, pos 1 masih terdapat banyak warung warung yang biasanya digunakan untuk sebagian pendaki yang sedang beristirahat, tapi di tengah pos 1 dan 2 banyak kebun warga, dan sudah tidak ada warung lagi, warung dapat dijumpai lagi di pos 2 tetapi di karenakan saya berangkat subuh, warung masih tutup, jalur pendakian pos 1 menuju pos 2, masih track landai dan berbatu.
Saya menggunakan pos 2 untuk beristirahat sebentar karena saat mendaki, saya membawa tas Carrier 60liter, yang ukurannya lumayan besar. Setelah istirahat sebentar di pos 2 saya melanjutkan perjalanan menuju pos 2, jalan masih kondisi landai tetapi saat di tengah perjalanan, anak tangga mulai tersusun dan tanjakan sudah terlihat jelas, setelah naik sedikit demi sedikit akhirnya sampai di pos 3, kaki mulai disiksa perlahan tapi ini adalah tantangan bagi pendaki tersendiri.
Setelah istirahat di pos 3 saya melanjutkan perjalanan menuju pos 4, disini tenaga mulai terkuras pelan pelan, dan track sudah mulai menunjukkan keganasannya karena disini sudah tidak ada jalan landai, tapi jalan menanjak yang terus menerus, di sepanjang perjalanan saya sering berhenti sebentar di tengah jalan untuk beristirahat, sedikit demi sedikit akhirnya saya sampai di pos 4 dan saya beristirahat cukup lama.
Di tengah perjalanan, terdapat nisan kenang kenang an, yang bertuliskan nama seorang mahasiswa, yang telah meninggal dunia, diduga penyebab mahasiswa tersebut meninggal adalah karena  ketika kondisi badan kurang fit, dia memaksa untuk mendaki karena mengikuti kegiatan kampusnya, tak disangka di tengah perjalanan dia terjatuh dan tak sadarkan diri, teman temannya langsung bergegas menolongnya, temannya menelpon petugas setempat dan mahasiswa tersebut segera dilarikan ke rumah sakit, namun sangat disayangkan, nyawa mahasiswa tersebut tidak tertolong dan meninggal dunia, oleh karena itu nisan itu dibuat untuk mengenang tragedi mahasiswa tersebut.
 Setelah melihat nisan tersebut saya melanjutkan perjalanan, di sepanjang pos 4 menuju ke puncak bayangan jalanan seperti tidak peduli dengan kondisi tenaga saya yang terus terkuras, saya tidak semudah itu untuk menyerah meskipun jalan menanjak, saya terus melanjutkan perjalanan, dan saya mencapai puncak bayangan jam setengah 8, tak disangka perjalanan yang saya kira singkat ternyata selama ini, gunung penanggungan benar benar tidak bisa di remehkan.
 Di puncak bayangan. Saya membangun tenda bersama ajim, setelah tenda berdiri saya berniat untuk beristirahat dan mengisi energi dengan memakan mie dan roti, makan di atas gunung penanggungan dengan pemandangan gunung Arjuno dan welirang yang gagah, sangat menyenangkan hati, puncak bayangan masih puncak pertama gunung penanggungan, puncak kedua adalah puncak Pawitra, setelah cukup waktu untuk istirahat dan energi sudah cukup pulih, saya melanjutkan perjalanan dengan membawa tas kecil saja dan tas Carrier saya taruh tenda.Â
Saya bergegas menuju puncak Pawitra, puncak kedua gunung penanggungan. Setelah berjalan sedikit track berbatu sudah mulai keliatan, di jalan menuju puncak Pawitra kalian dapat menemukan seorang pedagang ibu ibu, yang menjual air minum serta jajanan Chiki. Saya pertama kali melihat itu sempat kaget, karena mengira tidak ada warung di puncak gunung ini sungguh mengejutkan saya.
Saya melanjutkan perjalanan, dan track berbatu sangat menantang, dikarenakan jika kita tidak merangkak kita tidak akan bisa berjalan menuju puncak, karena kemiringannya, bebatuannya ada juga yang berlumut, itu membuat nya semakin licin untuk dilalui, maka dari itu kita harus fokus di track bebatuan ini, karena ketika kita tidak fokus kita bisa tergelincir, di jalur ini terdapat bongkahan batu yang cukup besar, dan tempat favorit foto untuk pendaki dikarenakan gunung Arjuno dan welirang terlihat jelas di spot ini maka tak diragukan lagi ini tempat favorit untuk berfoto para pendaki.
Sebelum mencapai puncak Pawitra kalian akan menemui sebuah goa, saya lupa nama goa ini. Saya istirahat bentar di depan goa ini, dan melanjutkan perjalanan lagi, kalau kata pendaki puncak kurang 5 menit, lelucon ini sering digunakan agar mesugesti pikiran kita puncak semakin dekat, saya bergegas melanjutkan perjalanan meskipun tenaga terkuras saya pantang menyerah, dan akhirnya saya sampai di puncak Pawitra 1653 mdpl, ini adalah puncak tertinggi gunung penanggungan.