"tanamkan resahmu di kedalaman rinduku
agar ia tak tumbuh menjadi pilu!"
#
aku sudah lupa
tentang rasa sakit dan air mata
tentang segala yang merah mendarah
selain hanya kepasrahan untuk terus terjaga
pada cinta, yang tersenyum di lubuk semesta
ayolah sayangku,
teruslah engkau memburu, jangan meragu
melesakkan seribu peluru ke dalam rusuk kalbuku
agar tak ada yang tertinggal, pada nafasmu yang tersengal
pada matamu yang terjungkal, terpental ke ujung jabal
lalu meringkik di tepian rambutmu yang tergerai
terurai ke dalam risau, di sudut surau yang tercemarÂ
tak perlu kau lupa
bahwa aku adalah ladang, lebat durimu berpinak
meranjak, mengakar, menjalar langit terkapar
tanpa dendam, tanpa kebencian, tanpa harapan dan bebungaan
sebab cinta tak mengajari meminta, apalagi menista
karena cinta, bulan rela melepas senjaÂ
duhai,
bagaimana aku hendak istirah?
meski kau tusuk tanpa lelah
hati ini tak mungkin akan berdarah
#
"Tanamkan resahmu di kedalaman rinduku
agar ia tumbuh semerdu lagu!"
Ares Tengah, 17 Agustus 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H