Mohon tunggu...
Syarwan Edy
Syarwan Edy Mohon Tunggu... Mahasiswa - @paji_hajju

Membaca akan membantumu menemukan dirimu.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Krisis Mental: Mengapa Anak Muda Memilih Jalan Bunuh Diri?

21 Januari 2025   15:05 Diperbarui: 21 Januari 2025   15:05 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Psikolog dan akademisi dari Universitas Nusa Cendana, Bernadetha Putri Puspita, menyatakan bahwa niat untuk bunuh diri di kalangan remaja sering kali dipicu oleh berbagai faktor. Menurutnya, faktor psikososial, perkembangan kognitif, dan perkembangan biologis berperan besar dalam mempengaruhi keputusan remaja untuk mengakhiri hidup. Ini menunjukkan bahwa pemahaman yang mendalam tentang perkembangan remaja sangat penting.

Pengaruh Media Sosial

Salah satu faktor yang diidentifikasi adalah penggunaan media sosial yang kurang bijak. Bernadetha mengungkapkan bahwa remaja yang terpapar oleh konten negatif di media sosial dapat mengalami dampak psikologis yang serius. Ini menunjukkan perlunya pendidikan digital dan kesadaran akan dampak media sosial terhadap kesehatan mental.

Jalan Terakhir

Menurut Bernadetha, tindakan bunuh diri sering kali merupakan jalan terakhir yang diambil oleh individu yang merasa terjebak. Ia mengatakan bahwa orang yang berniat bunuh diri tidak serta merta mengambil keputusan tersebut secara impulsif. Sebaliknya, ada gejala dan pengalaman yang telah berlangsung lama sebelum keputusan itu diambil.

Konflik Internal

Di sisi lain, konflik keluarga, masalah pendidikan, dan persoalan ekonomi juga menjadi pemicu konflik batin yang sering dialami oleh remaja. Bernadetha mencatat bahwa kurangnya teman untuk berbagi atau curhat semakin memperburuk beban psikologis yang mereka rasakan. Ini menunjukkan betapa pentingnya dukungan sosial dalam pencegahan bunuh diri.

Stigma Kesehatan Mental

Ada anggapan yang salah kaprah di masyarakat bahwa mengunjungi psikolog hanya untuk mereka yang mengalami gangguan jiwa. Hal ini perlu diubah, karena kesehatan mental adalah isu yang dapat memengaruhi siapa saja. Bernadetha menekankan pentingnya kesadaran akan kesehatan mental di NTT, yang masih dianggap rendah.

Faktor Pencegahan

Meskipun tantangan yang ada, ada juga faktor positif yang dapat membantu mencegah tindakan bunuh diri. Kedekatan sosial, lingkungan yang suportif, religiusitas, dan kontrol dalam keluarga dapat berfungsi sebagai pelindung. Ini menunjukkan bahwa upaya kolektif dalam membangun lingkungan yang mendukung sangat penting.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun