Luka nenek moyang kembali terkoyakÂ
Darah segar dan cuatan daging jelas memapar kembali kisah kelam Adonara
Kewatek dan nowimu tersayat
Genderang perang berbunyi nyaring lantas membidikan panah kematian.
Nostalgia tanah pembunuh pun kembali bercerita tentang jati diri Adonara.
Kaka ari
Kemarin sudah cukup lelah inak amak mencari nafkah untuk menghidupi keluarga
Sudah saatnya dia kembali ke istana bambu penuh tawa itu untuk beristirahat
Alas jerami dan balutan kumpulan benang sakral itu sudah cukup membawa dia menghilangkan penat
Namun di azan subuh saat fajar hendak tiba
Istana bambunya dilahap api
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!