Mohon tunggu...
Syarwan Edy
Syarwan Edy Mohon Tunggu... Mahasiswa - @paji_hajju

Membaca akan membantumu menemukan dirimu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Manis dan Romantisnya Kenube Gala Adonara

23 Oktober 2024   17:06 Diperbarui: 23 Oktober 2024   17:15 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Facebook/SusantyLemane

Luka nenek moyang kembali terkoyak 

Darah segar dan cuatan daging jelas memapar kembali kisah kelam Adonara

Kewatek dan nowimu tersayat

Genderang perang berbunyi nyaring lantas membidikan panah kematian.

Nostalgia tanah pembunuh pun kembali bercerita tentang jati diri Adonara.

Kaka ari

Kemarin sudah cukup lelah inak amak mencari nafkah untuk menghidupi keluarga

Sudah saatnya dia kembali ke istana bambu penuh tawa itu untuk beristirahat

Alas jerami dan balutan kumpulan benang sakral itu sudah cukup membawa dia menghilangkan penat

Namun di azan subuh saat fajar hendak tiba

Istana bambunya dilahap api

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun